Makassar, Inspirasimakassar.id:

Peringatan 59 tahun Universitas Islam Makassar, atau UIM bukan sekadar perayaan masa lalu, melainkan sekaligus ajakan untuk bertindak demi masa depan. Dengan mengemban perannya sebagai jembatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan, kampus yang digawangi Prof.Dr.H.Muammar Bakry,Lc.M.Ag itu dapat memberikan kontribusi signifikan untuk membangun dunia pertanian maju.

Sabtu, 29 Juni nanti, kampus yang berada di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali itu akan menggelar Milad ke-59 tahun. Temanya pun menarik, “Membangun Generasi Unggul, 59 Tahun Mengabdi untuk Ummat”.

Ketua Pengelola Pascasarjana Pertanian, Dr. Ir. Helda Ibrahim, SP, MSi, Jumat, 13 Juni pagi tadi menjelaskan, sejak berdiri tahun 2009, hingga saat ini alumni Pascasarjana UIM sekitaran 2000 orang. Sebanyak 500 orang di antaranya (300 berdomisili di Makassar dan 200 lainnya di daerah) bakal ikut berpartisipasi pada momen tahunan yang dipusatkan di kampus beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan (KM-8) Tamalanrea ini.

“Sekadar diketahui, sejak Pascasarjana UIM berdiri tahun 2009, hingga saat ini, alumninya mencapai 2000 orang. Sebanyak 300 di antaranya berdomilisi di Makassar. Kami mengajak para alumni baik di Makassar, maupun daerah, ayo datang untuk meramaikan dan mengingatkan betapa kerinduan terhadap almamater tercinta ini,” harap alumni S1 dan S2 Unhas, serta S3 di IPB ini.

Dr. Helda Ibrahim mengakui, milad ke-59 UIM kali ini, memberikan kesempatan kepada seluruh civitas akademica, termasuk para alumninya merenungkan pencapaian kampus dan memetakan arah masa depan, dengan menekankan inovasi dan adaptasi di seluruh program akademiknya.

Di Milad ke-59, jelas istri Prof.Dr.Ir.Ahmad Asrib,MT–dosen Universitas Negeri Makassar ini menegaskan kembali komitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, daerah, dan bangsa. Makanya, transformasi Program Pascasarjana mencerminkan dedikasi UIM bagaimana memberdayakan generasi pemimpin pertanian berikutnya, guna mendorong inovasi dan pembangunan pertanian yang maju.

Apalagi, jelasnya, sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Islam Makassar, alumni Pascasarjana UIM memiliki peran strategis dalam membawa nama baik institusi, sekaligus menjadi duta di tengah masyarakat.

“Sebagai pengelola Pascasarjana UIM, kami memiliki harapan besar terhadap pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Pascasarjana. Kami meyakini bahwa, SDM yang unggul, merupakan pilar utama dalam mewujudkan visi dan misi Pascasarjana sebagai pusat pendidikan tinggi yang berkualitas, berdaya saing, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman,” urai pengurus Muslimat NU dan sederet organisasi lainnya seperti, Perhepi, AIA,PAPPI, serta Ipsagri ini.

Reviewer sejumlah jurnal seperti Penyuluhan IPB, Jurnal Arview, Jurnal Kirana, Jurnal Unram dan lainnya ini berharap kiranya alumni Pascasarjana UIM selain menjadi agen perubahan, yang berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan umat, dengan cara mengedepankan nilai-nilai keilmuan, etika, dan integritas. Juga harus menjaga dan mengharumkan nama baik almamater (UIM), khususnya program Pascasarjana di berbagai ranah pengabdian—baik di dunia akademik, pemerintahan, swasta, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.

Alumni Pascasarjana juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan profesi, dengan cara terus mengembangkan diri, menjadi profesional yang kompeten, serta ikut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan keahlian sesuai bidangnya masing-masing.

“Para alumni Pascasarjana UIM setidaknya menjaga hubungan dengan almamater. Yaitu, tetap menjalin silaturahmi, komunikasi, dan kolaborasi, baik melalui kegiatan akademik, jejaring alumni, maupun kontribusi dalam pengembangan institusi. Para alumni juga menjadi teladan dalam kehidupan sosial, menjunjung tinggi nilai keislaman, dan senantiasa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar,” urainya.

Seperti diketahui, Pascasarjana UIM saat ini juga memulai babak barunya. Kampus ini, tetap berdedikasi pada misinya untuk menyediakan pendidikan berkualitas, melakukan penelitian yang berdampak, dan melayani masyarakat dengan baik. Transformasi program Pascasarjana Pertanian merupakan bukti, komitmen, sekaligus menjadi mercusuar harapan bagi masa depan pertanian di Sulawesi Selatan.

Pascasarjana UIM bukan sekadar disiplin akademis semata, melainkan penggerak penting kemajuan pertanian modern. Makanya, dengan membekali alumninya dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi dan menavigasi kompleksitas pasar pertanian saat ini. (din pattisahusiwa/alumni S1 pertanian).

BAGIKAN
Berita sebelumyaKetua DPRD Sulsel : Guru di era 5.0 Harus Mengerti Teknologi
Berita berikutnyaSukma : Ayo Alumni, Kita Ramaikan Milad 59 UIM
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here