
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo,M.P, mengukuhkan Pengurus Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulawesi Selatan. Pengukuhan yang berlangsung di Hotel Swiss Bell, Sabtu, 4 Juni 2022 itu merupakan hasil Musyawarah X BKOW Provinsi Sulawesi Selatan di Aula Universitas Islam Makassar (UIM), 13-15 Desember 2021.
Gubernur Sulsel diwakili Staf Ahli Bidang Kesra, Dr.Jayadi Nas,S.Sos,M.Si mengaku bangga dengan BKOW Sulsel. Sebab, kehadiran organisasi kaum perempuan ini dengan berbagai program nyata, betul betul memberi warna bagi pembangunan kaum perempuan di Sulawesi Selatan.
Mantan Ketua KPU Sulsel ini menyebutkan, BKOW Sulsel yang kini dipimpin Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amin Syam,M.Si, bakal lebih berkembang. Pasalnya, organisasi yang menghimpun para perempuan terpilih ini juga dipimpin perempuan tangguh. Selain pernah menduduki jabatan penting baik di pemerintah Kota Makassar, istri Mayjen TNI (Purn)–gubernur Sulsel periode 2003-2018 ini juga pernah menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, serta memegang pucuk pimpinan dari sederet organisasi sosial beken, dan keagamaan.
“Saya mengenal betul Ibu Apiaty. Beliau memiliki berbagai pengalaman. Beliau bukan saja punya kemampuan organisasi, melainkan punya kemampuan lobi, dipercaya, serta amanah,” ujarnya.
Sementara itu, di sela sela pengukuhan, Ketua Umum Kowani Pusat, Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo,M.P, mengharapkan, jajaran kepengurusan BKOW Sulsel dipimpin Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amin Syam, M.Si, memaksimalkan kerja kerja nyata, dan menghasilkan karya karya besar, bukan saja bagi BKOW sendiri, melainkan untuk pembangunan bangsa, dan negara, khususnya di Sulawesi Selatan.
Kaum ibu, termasuk didalamnya BKOW, demikian Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo,M.P, bukan hanya mempunyai peran terhadap keluarga saja, bukan pula hanya sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak anak, tetapi lebih dari itu, harus mempunyai peranan penting di tengah tengah masyarakat, bangsa, dan negara.
BKOW sangat berperan dalam mengakses program pemerintah, dan dapat mendorong organisasi wanita lainnya, untuk aktif terlibat dalam pembangunan daerah, khususnya bidang pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.
“Keberadaan BKOW, dapat mengokordinir dan merekatkan organisasi perempuan. Ini sangat penting. Apalagi organisasi BKOW dapat mengambil peran secara maksimal, sesuai visi dan misinya. Dan bahkan bisa berkolaborasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dirancang, yakni meningkatkan harkat dan martabat perempuan, yang dapat menjalin kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat. Utamanya, menjalankan tiga peran sekaligus, baik peran reproduksi, peran produktif, dan peran sosial.
Istri dari Ir. H. Rubianto Wiyogo ini melihat, kaum perempuan yang tergabung dalam BKOW Sulsel, semuanya memiliki potensi, tetapi tentunya berbeda beda.
“Semoga potensi yang melekat pada diri pengurus BKOW Sulsel dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya, seraya mengakui, BKOW Sulsel sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi, potensi, peran, dan akses dalam program program yang berspektif gender.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina berpesan agar BKOW sebagai tempat berhimpunnya organisasi wanita, lebih bersinergi, termasuk dengan PKK sebagai mitra pemerintah.
“Kami memiliki program dalam mempersiapkan generasi dan sumber daya manusia berkualitas. Salah satunya dengan gerakan remaja sehat melalui tablet tambah darah,” katanya.
Naomi berharap, BKOW dibawah kepemimpinan Dr.Hj.Apiaty K Amin Syam, dapat membuat program-program nyata, yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Sekaligus, turut membantu dalam mensukseskan program-program pemerintah di Sulawesi Selatan.
Ketua BKOW Sulsel, Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amin Syam,M.Si mengaku, Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel (Naoemi Octarina) memiliki perhatian sangat besar bagi kemajuan organisasi kewanitaan, termasuk didalamnya BKOW.
“Ibu Ketua PKK Sulsel tidak pernah alfa dalam berbagai kegiatan. utamanya organisasi wanita di daerah ini. Salah satunya, BKOW. Buktinya, atas budi baiknya, beliau berkenan hadir dalam pengukuhan ini,” tuturnya.
Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amin Syam, M.Si mengingatkan, organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW untuk selalu memberikan perhatian kepada pengurus, terutama utusan masing masing organisasi wanita yang masuk dalam BOKW, agar dapat berjalan dengan baik.
“Saya perlu menjelaskan bahwa, BKOW Sulsel merupakan forum musyawarah, dan kerjasama organisasi wanita yang memiliki peran demikian penting. BKOW Sulsel, berfungsi menyatukan wawasan dan sikap kaum perempuan Sulsel dalam pembangunan.
Legsilator Partai Golkar Kota Makassar ini mengaku, BKOW Sulsel juga, selain memajukan, juga menyalurkan, serta memperjuangkan aspirasi wanita. Bukan hanya itu, seluruh komponen di BKOW Sulsel perlu melakukan komunikasi intensif antar sesama organisasi, termasuk dengan organisasi sosial, utamanya instansi pemerintah.
Baginya, BKOW memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, sehingga dapat memotivasi organisasi wanita lainnya untuk melakukan hal hal yang bersentuhan dengan sosial kemasyarakatan sesuai fungsi dalam bidangnya masing masing.
Tugas pokok BKOW adalah, melaksanakan hak dan kewajiban wanita Indonesia, memperhatikan, termasuk mengamankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. BKOW juga berperan dalam memberikan pokok pokok pikiran, dan kebijakan daerah, dan selalu membangun sinergitas dengan pemerintah, utamanya dalam mensukseskan pembangunan.
“Untuk mengefektifkan organisasi ini (BKOW), maka kami memohon pembinaan dan dukungan dari semua institusi, terutama pemerintah, dan stakholder lainnya, untuk mendukung jalannya organisasi BKOW ini,” harapnya.
Ke depan, demikian Hj.Apiaty, pihaknya akan melakukan langkah langkah untuk membantu pemerintah. Karena, perempuan bukan, hanya sekadar agen, namun juga penggerak pembangunan.
Kepada organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW Sulsel, senantiasa menjalankan, dan juga bersama sama mewujudkan visi dan tujuan yang ingin dicapai.
“Insya allah kepengurusan BKOW saat ini, dapat menyusun program yang realistis, dan implimentatif, sehingga dapat bermanfaat, terutama bagi kaum perempuan, serta menciptakan program yang betul betul tersentuh oleh masyarakat, utamanya kaum perempuan,” tutur Hj.Apiaty yang juga Ketua Assosiasi Majelis Taklim Indonesia (AMTI) Sulawesi Selatan ini. (Hj.Ida Heriati Linggojiwo—humas BKOW Sulsel)