
Makassar, Inspirasimakassar,com:
Wakil Ketua II Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as menutup Workshop “Desain Grafis, Fotografi dan Film”, Kamis, 30 Desember, hari ini.. Workshop yang dibuka Walikota Makassar diwakili Kabag Kesra Kota Makassar, Muhammad Syarif itu berlangsung di Kampus Politeknik Negeri Grafika Media Kreatif, Program Studi Di luar Kampus Utama (SDKU) Makassar Tamalanrea itu berlangsung selama empat hari.
Di sela sela penutupan, H.Jurlan Em Sahoas mengemukakan, manfaat workshop sangat membantu peserta menemukenali ilmu yang diberikan para pemateri berpengalaman dan profesional di bidangnya masing masing.
Karenanya, setelah workshop peserta memiliki keterampilan, sehingga dapat mengasah kemampuan dengan kreasi kreasi terbaik, tentunya di bidang desain, fotografi, dan film. “Kita harus mengakui bahwa, saat ini generasi millenial harus berani tampil dengan ide ide dan gagasan gagasan. Jika tidak, akan tergilas oleh kemajuan modern,” ujarnya.
Itu sebabnya, demikian Jurlan, kerjasama yang digagas dengan Polimedia Makassar untuk menjawab tantangan zaman yang demikian berkembang saat ini. Pasalnya, saat ini, dari mulai bangun tidur, membuka smartphone, berada di jalan, di kantor, seseorang tak lepas dari unsur visual. Karena itu, jajaran BAZNAS Kota Makassar berupaya agar kaum millenial, khususnya dari keluarga dhuafa tidak boleh melek teknologi.

Jurnalis senior dan seniman berpengalaman ini mengharapkan, ke-22 peserta workshop tidak boleh berhenti dengan ilmu praktis yang diperoleh selama mengikuti workshop. Melainkan, terus mengolahnya, menjadi karya karya seni yang bernilai jual.
Setidaknya, membukanya lapangan kerja buat mereka. Kita mengharap semua output nya bisa berhasil, tapi kalo sudah ada seperduanya saja kita sudah puas dan senang.
Magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini menegaskan, seluruh peserta workshop adalah keluarga besar BAZNAS Makassar. Karena itu, lembaga pemerintah nonstruktural yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini Makassar ini tidak akan melepaskan begitu saja. Melainkan, akan dirangkul, sesuai kemampuan yang mereka miliki.
“Yang pasti, BAZNAS berharap, luaran workshop angkatan I kali ini, dapat membentuk komunitas. Atau membentuk kelompok, maksimal lima orang. Kelompok kelompok ini , bisa membuat usaha dibidang desain, fotografi, atau film. BAZNAS Kota Makassar siap membackup, sekaligus dapat menyiapkan peralatan, dan biaya usaha,” jelas mantan pengasuh rubrik budaya di Harian Pedoman Rakyat ini, seraya menambahkan, salah satu tugas BAZNAS adalah, selain mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa, juga selalu membuat senyum kepada mereka.

Jurlan menambahkan, berbagai program BAZNAS Kota Makassar, baik dalam bentuk konsumtif, maupun produktif, berhasil digelar sepanjang tahun 2021 ini. Setidaknya, lebih 200 item kegiatan yang bentuknya bantuan tunai, sembako, beasiswa, dan peralatan disabilitas/difabel. Ada pula pelatihan keterampilan, modal usaha dan pendampingan, serta masih banyak lagi lainnya yang dikemas dalam bentuk kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dan ummat berbasis masjid dan pesantren.
Sementara itu, jajaran Politeknik Negeri Grafika Media Kreatif, Program Studi Di luar Kampus Utama (SDKU) Makassar diwakili Surya Darmawangsa menyakini, sekalipun hanya empat hari, namun materi yang disajukan tim dapat diaplikasikan di tengah tengah masyarakat.
“Jujur saja, materi yang dberikan kepada peserta, baik teori, maupun praktek sebenarnya satu semeter . Hanya saja, para pemateri sudah mengemasnya secara baik, sehingga sekalipun empat hari, namun hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Surya Darmawangsa mengharapkan, peserta jangan hanya berhenti setelah penutupan workshop melainkan terus mengelola apa yang telah diperoleh. “Saya juga berharap, peserta memanej diri dengan sebaik baiknya. Hasilkan karya karya besar, demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Seperti diketahui, Kabag Kesra Kota Makassar Muh. Syarif, dalam sambutannya Senin (27/12/2021) mengakui, kehadiran BAZNAS yang tak henti- hentinya menggelar berbagai kegiatan, termasuk saat warga ditimpa bencana dan kesulitan lainnya, selalu menjadi inspirasi bagi lembaga dan instansi Pemerintah Kota Makassar.
“Kegiatan workshop desain grafis, fotografi, dan film yang digelar hari ini sangat menginspirasi kita untuk melakukan program yang dibutuhkan warga masyarakat, terutama generasi muda milenial saat ini,” ungkap Muh. Syarif.

Menurutnya, sekalipun para komisioner BAZNAS Kota Makassar baru dilantik Walikota, Mohammad Ramdhan Pomanto April tahun ini, namun telah melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat bawah, dan selalu menginspirasi. Inspirasi, karena, programnya memang bersentuhan, sekaligus mengangkat taraf hidup masyarakat, khususnya mereka yang benar benar membutuhkan.
“Jarang ada lembaga sosial yang memiliki kepedulian lebih terhadap kaum dhuafa, seperti BAZNAS Kota Makassar ini. Jajaran BAZNAS bukan saja menemui orang tidak mampu di lorong lorong sempit dan sumpek, tetapi bersama mereka, mengayomi mereka, sekaligus memberi bantuan kepada mereka. Dan, tak kalah penting kaum dhuafa itu diangkat derajatnya, sehingga kelak tidak selamanya menerima bantuan, melainkan dapat memberi bantuan kepada orang lain,” tuturnya.
Kepala Unit Pengelola Poltek Negeri Grafika Media Kreatif Program Studi Di luar Kampus Utama Makassar, H.Suardi,S.Sos,M.Si, tentunya berterima kasih kepada BANZAS yang telah memberi kepercayaan kepada kampus yang dipimpinnya untuk ber-workshop.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong mengemukakan, “Desain Grafis, Fotografi dan Film”, punya arti penting. Penting karena, luaran dari workshop ini nantinya akan diberi bantuan modal untuk berusaha. BAZNAS juga akan melakukan pendampingan, sehingga kelak, peserta dapat lebih leluasa menuangkan ide ide kreatif mereka.
“Dulu, ada istilah siapa yang tidak menguasai teknologi tertinggal, tetapi kini siapa yang tidak memanfaatkan teknologi dia akan ketinggalan,” ujarnya, di sela sela workshop yang juga dihadiri Wakil Ketua I BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim itu. (din pattisahusiwa)