Site icon Inspirasi Makassar

Ketua BAZNAS Makassar Khatib Idul Fitri di Karebosi

HM. Ashar Tamanggong

Makassar, Inspirasimakassar.com: Ketua Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong dipercayakan dari Pemerintah Kota Makassar menjadi khotib pada pelaksanaan Idul Fitri, 1 shawal 1444 Hijriah, atau bertepatan dengan Sabtu,  22 April 2023. Shalat Idul Fitri dipusatkan di lapangan Karebosi Makassar.

Kandidat doktor pada Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar  ini selain akan mengurai berbagai keutaman berpuasa, berzakat, hingga penguatan silaturahim, juga mengangkat materi tentang pentingnya menyemai dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dalam Idul Fitri. Termasuk, mewujudkan masyarakat yang damai dan tentram, serta mempertahankan tradisi dan kerukunan yang selama ini menjadi ruh dalam kehidupan berbangsa dan beragama masyarakat Indonesia.

Dikonfirmasi Inspirasimakassar.com, di ruang kerjanya di Kantor BAZNAS Kota Makassar, Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rappocini, ATM-sapaan akrab HM.Ashar Tamanggong, Jumat, 21 April petang ini mengakui, Sabtu, 22 April besok, Ramadhan akan berlalu. Ini bertanda datanglah 1 syawal yang menandakan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Atau yang disebut, hari kemenangan bagi umat Islam, yang telah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

“Ibarat menyambut para pejuang yang baru pulang dari medan perang dengan membawa kemenangan, disambut dengan suka cita.  Hanya saja, pertanyaannya, kemenangan seperti apakah yang diraih ummat Islam di hari Idul Fitrih tersebut,” tanya ATM.

Karena itu, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Makassar di momen shalat Idul Fitrih yang juga akan dihadiri Walikota Makassar (Moh.Ramhdan Pomanto), Wakil Walikota Fatmawati Rusdi, jajaran Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, serta puluhan ribu warga muslim di Kota Daeng dan sekitarnya itu, mengemukakan  setidaknya  ada tiga bentuk kemenangan yang diraih.

Pertama, kemenangan spritual. Baginya, kemangan spritual adalah kemenangan jiwa. Sebab, jiwa yang menang adalah jiwa yang selalu bersih, dan suci dari berbagai noda dan penyakit seperti syirik, sombong, hasad, dan dengki. Serta berbagai penyakit hati lainnya yan diharapkan melalui Ramadhan kali ini dapat terkisis habis.

“Sungguh telah menang dan beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya”, demikian ATM menerjemahkan firman Allah dalam Q.S.Asy-Syams: 9-10.

Jiwa yang menang adalah jiwa yang selalu berupaya untuk membentengi diri dari berbagai bentuk penyimpangan dan penodaan terhadap aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, dan itu adalah hakikat taqwa sesungguhnya yang ingin dicapai melalui ibadah puasa.

Kedua, kemenangan emosional. Dimana, Ibadah Ramdhan akan membimbing ummat Islam menuju kemenangan emosional. Emosi adalah sifat perilaku dan kondisi perasaaan yang terdapat dalam diri seseorang. Ia bisa berupa rasa ingin marah, rasa takut, rasa conta, atau keinginan yang kuat untuk menncantai, membenci, rasa cemas, rasa minder, dan lain sebagainya.

“ Emosi yang menang adalah apabila ia terkendali, yang dalam istilah agama disebut dengan sabar. Sabar dalam Islam bukanlah satu kelemahan, tetapi sabar justru merupakan suatu kekuatan,” ujarnya.

Ketiga adalah kemenangan Intelektual.  ATM menambahkan, keseluruhan isi khotbah nantinya akan diurai lengkap besok. (din pattisahusiwa).

Exit mobile version