Site icon Inspirasi Makassar

Kepala Bappeda Makassar : Pemkot Sedang Merancang Penataan Kabel Bawah tanah

Andi Zulkifli Nanda

Makassar, Inspirasimakassar,id:

Jaringan listrik bawah tanah dinyatakan 2 kali lebih kuat bila dibandingkan jaringan listrik udara. Penyebabnya adalah, pengaruh akan faktor cuaca, dimana listrik bawah tanah terhindar dari terik panas ataupun cuaca ekstrim, sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan pada kabel.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda menilai, penataan kabel listrik dan jaringan di Makassar masih semrawut. Itu terlihat dari, masih banyak perusahaan yang kurang menata kabelnya dengan baik, sehingga mengakibatkan kurangnya nilai estetika di Ibukota Sulawesi Selatan ini.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pada tahun 2024 ini, sedang merancang penataan  kabel di bawah tanah. “Tahun 2024 ini, salah satu program menyangktu kabel listrik melalui “Ducting Sharing”- memindahkan seluruh kabel fiber optik yang saat ini menggunakan sistem kabel udara dengan tumpuan tiang ke bawah tanah menggunakan satu saluran terpadu di Sudirman Loop. Itu kabel bawah tanah. Memang itu sudah menjadi perencanaan Bapak Walikota Makassar,” tuturnya, pada Selasa 23 Januari 2024.

Menurutnya, prioritas penanganannya akan mengarah pada kabel listrik bertekanani besar dan kabel jaringan dari perusahaan telekomunikasi. Semua akan dirapikan dengan menggunakan salurah bawah tanah, agar estetika kota bisa terjaga dengan baik.

“Itu merupakan atensi dari Pak Wali. Beliau berminat tidak ada lagi nanti pemasangan kabel di atas. Tujuannya, supaya tidak semrawut,” tegasnya.

Publik Relation PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengemukakan, pihaknya telah memiliki banyak titik mengenai kabel bawah tanah. Khusunya, untuk kabel teganagan tinggi dan sedang.

Di  kota berpenduduk lebih 1,5 juta jiwa ini, demikian Ahmad Amirul Syarif, Makassar amakassar, kami sudah ada kabel yang memakai saluran bawah tanah. Malah sudah banyak titiknya, tetapi saya tidka hapal pasti berapa jumalhnya,” terangnya.

Menurutnya, hingga saat ini masih ada jumlah kabel yang perlu di udara. Sehingga, belum sepenuhnya bisa menggunakan kabel bawah tanah.

“Kita ketahui bersama bahwa, kabel di udara itu banyak jenisnya. Mulai dari tegangan tinggi, namanya DC transmisi. Terus ada tegangan menengah itu 20 KV, itu kabel yang tiga terpasang di atas untuk distribusi. Ada juga kabel  tegangan rendah  itu yang melilit,” jelasnya.

Ahmad Amirul Syarif melihat, jika akan menggunakan saluran kabel bawah tanah, tentunya membutuhkan modifkasi di beberapa kabel, khususnya untuk kabel tegangan rendah. Pasalnya, kabel yang digunakan untuk bawah tanah juga khusus.

“Ke depannya, dalam pemasangan kabel listrik akan menyesuaikan dengan kondisi. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Kota Makassar,” tutupnya. (ozan)

.

Exit mobile version