Masamba, Inspirasimakassar.com:
Kementerian PUPR terus membantu penanganan darurat banjir bandang Masamba, Kab. Luwu Utara, selama masa tanggap darurat hingga pascabencana. Alat berat berupa 30 Excabator, 4 Doser dan 29 truck masih dioperasikan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginstruksikan, agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Rongkong, Radda dan Masamba).
” Selama masa tanggap darurat Kementerian PUPR masih mengoperasikan 30 unit excavator, 4 unit Dozer, 29 unit Dump Truck, dan 22 unit pompa air alkon ke 6 kecamatan terdampak,” sebut Menteri PUPR.
Menurutnya, untuk penanganan permanen, dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen.
Saat ini Kementerian PUPR melalui BBWS.pompenganjeneberang, tengah mengerjakan normalisasi pada Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba), dan Sungai Rongkong.
Seperti diketahui BBWS Popengan-Jeneberang masih melakukan pembuatan tanggul sementara dengan metode Geotekstil– lembaran sintesis, fleksibel, permeable yang difungsikan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah. Penggunaan geotekstil merupakan langkah modern dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Material geotextile ini sangat membantu dalam perkuatan tanah dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan metode perkuatan tanah lainnya. Selain itu dari segi memiliki daya tahan yang baik sehingga tanah tidak mudah ambles.
Geoteksil dijahit dibengtangkan ukuran sekitar 6X6 meter, lalu diisi material pasir setinggi sekitar 1 meter menggunakan alat berat. Geotekstil yang sudah terisi lalu dijahit agar pasir tidak melebar keluar, tumpukan Geotekstil berisi pasir itu, kemudian disusun 5 hingga 10 tumpukan. Nah tumpukan geotekstil diyakini mampu menahan banjir. (mah)
