KEPULAUAN SELAYAR, Inspirasimakassar.com:

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI yang bekerjasama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah menyalurkan bantuan mesin katinting yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) kepada 2.619 nelayan kecil di 10 wilayah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan.

Penyaluran pertama dilakukan pada tahun 2018 sebanyak 1.261 unit dan tahun 2020 ini sebanyak 1.358 unit. Sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan ini adalah nelayan yang memiliki Kartu Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan (Kusuka) yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premiun dengan kapasitas mesin maksimal 5 GT. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Selayar, Ir Makkawaru mengungkapkan, ada lima manfaat yang dimiliki mesin katingting yang menggunakan bahan bakar gas diantaranya, bahan bakar gas jauh lebih murah dibanding bahan bakar minyak dengan penghematan biaya operasional antara 30 – 80 persen, perawatannya jauh lebih mudah dan mesinnya juga akan menjadi awet karena menggunakan bahan bakar yang bersih, aman dalam penggunaannya serta emisi yang lebih rendah sebab mempunyai pembakaran yang lebih bersih.

Penyaluran sekaligus sosialisasi penggunaan mesin katingting membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan ke depan yang dimulai pada hari ini, Selasa 27 Oktober hingga 30 Nopember 2020. 

Kabupaten Kepulauan Selayar dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil  memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Potensi ini dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai masyarakat nelayan. Untuk tahun ini Kementerian ESDM RI kembali menyalurkan bantuan konversi BBM ke BBG untuk nelayan kecil sasaran diseluruh wilayah Indonesia dan salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 1.358 nelayan kecil. Sedangkan pada tahun 2018 lalu telah disalurkan kepada 1.261 penerima. 

Terkhusus bagi nelayan kecil yang terdaftar pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Selayar sebanyak 7.000 an dengan kriteria memiliki kartu identitas nelayan Kusuka (Kartu Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan). Hingga saat ini nelayan kecil yang sedang dalam proses pendataan sudah mencapai 7.000 an khususnya yang mempunyai data yang valid. Karena itu, bagi nelayan kecil yang belum terdaftar di DKP agar menemui para penyuluh perikanan lapangan atau langsung ke DKP untuk didata sebagai nelayan kecil.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah bekerjasama dengan perbankan yaitu BNI dan BRI yang memiliki kartu Kusuka, yang sekaligus kartu itu berlaku sebagai ATM. Untuk tahun 2021 KKP  RI kembali meminta Pemda Kepulauan Selayar untuk melakukan pendataan terhadap nelayan kecil yang belum mendapatkan mesin yang menggunakan bahan bakar gas,” ungkapnya. 

Sementara itu Bupati Kepulauan Selayar yang diwakili oleh Sekretaris Kabupaten, Dr Ir H Marjani Sultan, M.Si menyampaikan, tingginya biaya operasional bagi nelayan kecil didaerah ini telah mengakibatkan banyaknya nelayan yang melakukan ketergantungan pada renteinir. Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meringankan beban para nelayan dalam menghidupi keluarganya adalah dengan menyediakan bantuan berupa mesin katingting yang memakai bahan bakar gas.

Melalui kesempatan ini Marjani Sultan menitip harapan agar masyarakat nelayan dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan maksimal. Jangan sampai ada yang terjadi, tabung gasnya berada didapur sedangkan mesinnya tersembunyi dikolom tempat tidur. Jika ini terjadi maka Kementerian ESDM bisa menghentikan bantuan ini di Selayar. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPolresta Mamuju Terus Galakkang Protokol Kesehatan
Berita berikutnyaTerapkan Protkes Covid-19, IPIM Bulukumba Rakerda
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here