Pinrang, inspirasimakassar.id:
Demi pendidikan 3 orang anaknya, Ani (26), harus pulang kampung halamannya di Kelurahan Tadokkong, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Selama puluhan tahun di rantauan (Malaysia) bersama 3 orang anaknya, tidak pernah memiliki data kependudukan. Walaupun harus hidup penuh dengan kesulitan dan tantangan di negeri Jiran, namun mereka tetap jalanin. Setiap hari, dia bersama anaknya, harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya sambil berharap pada suatu saat kondisi mereka berubah.

” Untuk masa depan anak, saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Tadokkong,” tutur Ani kepada media di kediamannya Tadokkong.

Akhirnya sebuah harapan yang lama dinantikan tercapai di kampung halamannya. Ani bersama ketiga anaknya, yang selama bertahun-tahun terpinggirkan dan tidak memiliki dokumen kependudukan. kini setelah di kampung halaman, akhirnya mendapatkan status resmi yang telah menjadi beban pikiran selama ini.

“Perjuangan di kampung orang tidaklah mudah. ini harus dihadapi meskipun berbagai rintangan, mulai dari birokrasi yang rumit hingga stigma sosial yang menghadang,” ujarnya.

Menurutnya, ketidakpastian mengenai status mereka selalu menghantui, mengingat betapa pentingnya dokumen identitas bagi masa depan anak-anaknya. Namun, dengan keteguhan hati dan semangat juang yang tinggi, ibu ini tidak pernah menyerah.

Dengan bantuan dari Kepala sekolah UPT SDN 225 Lembang, Muhammad Tasrim,S,Pd beserta para guru, dimana anaknya akan mengenyam pendidikan, akhirnya mendapatkan kepedulian serta dukungan dari pihak sekolah.

Dikatakan bantuan pihak sekolah, lanjutnya, Ia bersama anaknya berhasil menerima surat pengesahan dokumen kependudukan.

Dalam pandangannya, ini bukan hanya sekadar dokumen; ini adalah simbol pengakuan, keberanian, dan harapan yang mengubah hidup mereka.

Harus berkata apa kepada bapak Kepala sekolah dan ibu guru yang telah membantu saya dan anak saya hingga semua dokumen kependudukan seperti, Kartu Keluarga ( KK), KTP hingga Akte kelahiran saya dan ke tiga anak-anak telah dimiliki.

“Terima kasih Kepsek dan para guru, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang membantu memudahkan saya memiliki semua data administrasi kependudukan yang telah lama saya idam-idamkan” tutur ibu Ani.

Sementara Kepala sekolah SDN 225 Kecamatan Lembang, Muhammad Tasrim, S,Pd, ditemui media pada Jum’at ,26 Juli 2024 di ruang kerjanya mengatakan, kesulitan yang dialami ibu Ani bersama ketiga anaknya adalah data Adminduk yang selama ini tidak dimiliki.

Ia menceritakan kepada kami tentang kendala dialami, dan berinisiatif menyekolahkan kedua anaknya di sekolah ini, tetapi tak satupun dokumen kependudukan yang dimilikinya.

Saat ini, katanya, Ibu Ani bersama tiga orang anaknya telah memiliki dokumen kependudukan seperti warga lainnya.

“Kami pihak sekolah sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang yang telah membantu dan memudahkan semua penerbitan dokumen kependudukan Ibu Ani dan Anak-anaknya.” ujarnya

Kini, dengan dokumen kependudukan yang sah, mereka dapat mengakses berbagai layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan keperluan lainnya, serta meraih mimpi yang sebelumnya tampak mustahil.

Keberhasilan ini bukan hanya kemenangan bagi mereka sebagai individu, lanjut Tasrim, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak keluarga lain yang berada dalam situasi serupa.(Rls/ks)

BAGIKAN
Berita sebelumyaViral, Ribuan Orang Mengantarkan Jenazah Gadis Desa Sri Purnama
Berita berikutnyaMarak Judol, Anggota DPRD Makassar asal PDIP Minta Pembentukan Satgas
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here