Makassar, Inspirasimakassar.id:
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin Mustakim mengaku, pihaknya segera menindaklanjuti instruksi Walikota Makassar menyangkut pemahaman etika berlalu lintas dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
Gagasan dimasukkannya pemahaman tentang etika berlalu lintas dalam kurikulum sekolah, mengingat semakin banyaknya anak sekolah khususnya siswa kelas SMP dan SMA yang menggunakan sepeda motor ke sekolah. Bahkan banyak kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh anak-anak usia sekolah. Kecelakaan itu berawal dari terjadinya pelanggaran serta ugal-ugalan di jalanan.
Sebelumnya, di Rumah jabatan Walikota, Kamis, 11 Januari 2025, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk memasukkan materi terkait tertib dalam berlalu lintas dalam muatan pelajaran di sekolah.
Walikota dua periode itu mengemukakan, materi terkait tertib lalu lintas sangat penting untuk dimasukkan dalam pembelajaran di sekolah karena menyangkut keamanan dan keselamatan berkendara.
Selain itu, pengetahuan terkait kesadaran berlalu lintas perlu diajarkan sejak dini di sekolah untuk membentuk karakter yang baik, sopan di jalan dan patuh dalam menjalankan aturan atau rambu-rambu lalu lintas. “Dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Ini sangat penting,” jelas Danny—sapaan walikota inovator tersebut.
Kadis Pendidikan, Mahyuddin menambahkan, langkah awal dengan membuat perjanjian kerja sama (PKS) dengan pihak Polrestabes Makassar. Selanjutnya, materi terkait tertib berlalu lintas akan dimasukan ke kurikulum pengajaran. Nantinya akan disematkan di mata pelajaran Pancasila.
“Itulah enaknya karena sekarang kita menggunakan kurikulum merdeka belajar. Bisa langsung kita aplikasikan di tahun ajaran ini, semester ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, nantinya Disdik berkolaborasi dengan Polrestabes Makassar ke sekolah-sekolah memberikan materi terkait tertib berlalu lintas. Jadi nanti modelnya, kami bersama Kapolres akan membuat inovasi tentang bagaimana tertib berlalu lintas. Tapi itu nanti akan menggunakan nama konten lokal. (ozan)