Maros, Inspirasimakassar.id:

Kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan membuat kekeringan. Kekeringan ini muncul, jika sebuah wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terkena adalah Kabupaten Maros.

Kekeringan terus meluas di sejumlah kecamatan di Kabupaten Maros. Kekeringan  berdampak pada 45 ribu warga dan Pemerintah Kabupaten Maros pun menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Setidaknya sudah ada sembilan dari 14 kecamatan yang berstatus darurat kekeringan di Maros. Yaitu, Kecamatan Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, Mandai, Tanralili, Simbang, Turikali dan Kecamatan Bantimurung.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Maros, Suhartina Bohari, pada Kamis, 10 Oktober 2024 mengemukakan, ke sembilan tersebut, empat di antaranya terparah, yakni Maros Baru, Bontoa, Marusu, dan Lau. Sementara empat kecamatan  daerah di pesisir juga sangat kelurangan air bersih.

Kesemua kecamatan tersbeut setidaknya ada sekitar  7 ribu kepala keluarga yang terdampak. Dan paling parah di Kecamatan Bontoa, lantaran semua wilayahnya tidak ada lagi air karena kekeringan ekstrem.

Suhartina mengemukakan, status tanggap darurat ini akan berlangsung selama dua bulan ke depan dan Pemkab Maros tengah berupaya mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan yang cukup parah.

Status ini jelasnya,  akan berlangsung sampai Desember 2024. Dengan penetapan status ini, maka anggaran yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT) dapat disalurkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan real di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros Towadeng menambahkan, hntuk membantu warga yang terdampak, BPBD Maros menyalurkan air bersih ke warga. (din)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKorban Berhasil Dievakuasi ke Bibir Pantai Jampue Dalam Keadaan Selamat
Berita berikutnyaRSUD Lasinrang Bimtek Manajemen Risiko
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here