Makassar, Inspirasimakassar.com:

Menjelang lelang lebaran dan cuti bersama, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan berupaya menjaga kestabilan harga akibat adanya tekanan Inflasi.

Khusus di Sulawesi Selatan, Bank Indonesia menyebutkan terdapat dua kabupaten dan kota yang miliki tren kenaikan inflasi tertinggi yaitu Parepare dan Kabupaten Bone.

“Di tengah laju Inflasi Sulawesi Selatan pada April 2021 tercatat sebesar 0,33% (mtm) dan 1,97% (yoy), sementara Kota Parepare mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,92%;mtm dan 2,49%;yoy dan juga Kabupaten Bone sebesar 0,79%;mtm dan 2,28%;yoy”, papar Budi Hanoto selaku Direktur Eksekutif Bank Indonesia, Senin, 3 Mei 2021.

Budi mengklaim, laju Inflasi Sulawesi Selatan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya (1,31%;mtm), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,27%;mtm), serta kelompok transportasi (0,25%;mtm), bebernya.

Budi membeberkan, kenaikan pada kelompok perumahan, air, listrik, dan gas utamanya berasal dari komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM) Rumah Tangga, seiring dengan kenaikan harga LPG akibat penyesuaian kebijakan harga eceran tertinggi LPG 3kg.

Sementara kenaikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau didorong dari kenaikan harga komoditas cabai merah, Selanjutnya kenaikan kelompok transportasi dipengaruhi kenaikan tarif angkutan udara yang diperkirakan karena meningkatnya permintaan jelang Lebaran dan cuti bersama.

Bank Indonesia Sulawesi Selatan mencatat, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada nilai dan volume transaksi berbasis uang elektronik dari Rp162,46 miliar pada Maret 2020 menjadi Rp386,56 miliar pada Maret 2021. Angka tersebut meningkat sebesar 138 persen.

“Bank Indonesia terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non-tunai baik melalui digital banking, uang elektronik, maupun pemakaian QR Indonesia Sandard (QRIS),” tegasnya.

Sebagaimana disebutkan Iwan Setiawan, bahwa perkembangan infrastruktur digital semakin berkembang diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah mendukung terciptanya transaksi pembayaran non tunai dengan cepat, murah, mudah, aman, dan handal (cemumuah) sehingga mengarah pada terwujudnya less cash society. (hadi)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPandemi dan Puasa tak Surutkan Semangat Baksos SD Islam Athirah 2 Makassar
Berita berikutnyaKomisioner Baznas Makassar Sepakat Ashar Tamanggong Jabat Ketua
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here