
Selayar, Inspirasimakassar.com :
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs Rusydi Syamsul, MM menyebutkan kadang yang menjadi penghalang saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung adalah jaringan internet. Termasuk diantaranya Lampu PLN apalagi saat ini sedang menghadapi cuaca ekstrim. Karena itu diharapkan setiap sekolah penyelenggara UNBK baik di SMA maupun SMK tahun ini agar menyediakan mesin genzet dalam memgantisipasi pemadaman listrik PLN.
Menghadapi UNBK yang menurut rencana akan dilaksanakan pada pertengahan Maret 2020 tambah Rusydi Syamsul, mulai diawal Februari hingga pertengahan Maret sebanyak 172 siswa diwajibkan mengikuti les sebagai pembelajaran tambahan disekolah. Olehnya itu orang tua siswa diharapkan dapat memberikan motivasi dan bimbingan dalam menghadapi ujian akhir tahun ini.” imbau dia.
Sekedar diinformasikan kepada pemegang kebijakan bahwa SMAN 2 Selayar yang terletak di Batangmata Kecamatan Bontomate’ne masih memerlukan 41 unit komputer dan 2 server sebagai persiapan UNBK tahun ini. Terkait persoalan ruangan, saya kira tidak menjadi masalah. Hanya saja yang kadang menjadi penghalang dalam pelaksanaan UNBK berdasarkan pengalaman sebelumnya adalah jaringan inernet.” imbuhnya.
Ketika dimintai konfirmasinya secara terpisah seputar kesiapan SMKN 6 Selayar dalam menghadapi UNBK tahun ini, Daeng Pabeta, S.Ag, MM menyatakan,” Pada tahun pelajaran 2019/2020, SMKN 6 Selayar di Pulau Kalao Toa siswanya masih mengikut di SMKN 3 Selayar (SMKN Kelautan) di Bonehalang yang dinakhodai Andi Ahmad. Karena persyaratan jumlah siswanya minimal 20 orang untuk satu kelas belum dimiliki. Kita hanya mempunyai siswa cuma 6 orang untuk kelas XII. Jurusannya Agrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura. Sementara persyaratannya minimal 20 siswa. Tapi tahun depan, kita sudah bisa menjadi penyelenggara UNBK karena jumlah siswanya sudah bersyarat. Yaitu sebanyak 32 orang.” demikian dikatakan saat dihubungi via telfon genggamnya di Makassar kemarin.
Di wilayah Kecamatan Pasi’lambena sangat diperlukan adanya penguat jaringan internet agar jaringan bisa normal. Hingga saat ini yang menjadi salah satu penyebab komunikasi dan informasi kurang lancar akibat jaringan yang kurang bagus. Selain itu, memang jumlah siswa yang hanya 6 orang yang membuat tetap akan ikut bergabung di SMKN 3 Selayar di Benteng ibukota kabupaten. Perjalanan dari Kalao Toa ke Selayar daratan memakan waktu dua hari satu malam dengan menggunakan KM Sabut Nusantara.” katanya.
Kami juga sudah komunikasikan dengan Kepala SMKN 3 Selayar mengenai hal ini. Beliau sudah setujui. Dan hari ini Senin (10/02) siswa yang akan mengikuti gladi bersih menghadapi UNBK sudah datang dari Kalao Toa yang diantar oleh gurunya, Banri Sayang, S.Pi. Karena pelaksanaan gladinya itu dari 16 hingga 19 Februari. Kalau tidak berangkat hari ini maka mereka akan terlambat.
Mereka juga akan langsung UNBK dan tidak balik lagi ke Kalao Toa setelah gladi. Karena pelaksanaannya sudahnmepet, 17 Maret mendatang. Sehingga siswa akan menginap dirumah keluarganyan di Selayar selama satu bulan. Selama satu bulan itu juga akan diberikan bimbingan oleh gurunya yang akan kita mintakan ruang kosong di SMKN 3 sebagai tempat untuk belajar.” jelasnya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)