Dr.Mulyadi (pakai jam tangan) bersama Rektor UIM Makassar

Makassar, Inspirasimakassar.id:

Kehidupan modern kerap diwarnai polarisasi. Akibatnya, terjadi pembelahan masyarakat menjadi kelompok yang sangat berlawanan dan sering kali saling memusuhi—terjadi di berbagai aspek kehidupan modern, termasuk politik, sosial, dan bahkan melalui teknologi digital. Untuk itu saja, ada suara-suara yang menyerukan persatuan dan pengertian lintas keyakinan menjadi mercusuar amat berharga. Dialog antar ummat beragama salah satunya.

Di Sulawesi Selatan, misalnya, komitmen terhadap nilai-nilai luhur ini kembali ditegaskan melalui sebuah inisiatif penting. Yaitu, dialog lintas agama yang digelar Pusat Kerukunan Umat Beragama(PKUB), Sekretariat  Jenderal Kementerian Agama di Hotel Claro Makassar, Rabu, 1 Oktober 2025, pagi ini.

Pelibatan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama sebagai inisiator dalam dialog lintas agama ini, menunjukkan komitmen negara dalam menjaga dan memelihara kerukunan antarumat beragama. Dialog ini, merupakan bentuk nyata, dari kehadiran pemerintah sebagai fasilitator kebhinekaan, memastikan setiap elemen masyarakat merasa terwakili dan memiliki ruang untuk berkontribusi.

 Dialog semacam ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan investasi jangka panjang bagi stabilitas sosial dan kemajuan peradaban. Dialog ini juga di antaranya diikuti Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) se Provinsi Sulawesi Selatan.

Kehadiran ISNU dalam forum dialog ini, jelas Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (PW) ISNU Sulawesi Selatan, Dr.Mulyadi,M.Pd,  bukanlah sekadar partisipasi, melainkan penegasan akan peran strategis kaum intelektual Nahdlatul Ulama dalam merawat kemajemukan bangsa.

Sebagai lembagai otonom NU, demikian Dr.Mulyadi, ISNU membawa serta khazanah pemikiran moderat, inklusif, dan berpijak pada nilai-nilai kebangsaan yang selama ini menjadi ciri khas kaum nahdliyyin.

“Jadi, kehadirian rekan rekan ISNU dalam dialog linta agama kali ini dan di hotel mewah ini, tidak semata sebagai peserta, melainkan penyuara gagasan, sekaligus jembatan penghubung antara berbagai elemen masyarakat, termasuk lintas agama di Makassar dan sekitarnya ini,” urainya.

Dekan FKIP Universitas Islam Makassar (UIM) ini menambahkan, dialog lintas agama yang juga bakal dihadiri Sekjen DPP ISNU itu merupakan sebuah ikhtiar MULIA untuk mengukuhkan fondasi kerukunan yang kuat.

“Kita ketahui bersama bahwa, di Sulawesi Selatan, adalah provinsi yang kaya akan keberagaman etnis dan agama. Karenanya, dialog ini merupakan forum yang kelak menjadi ruang aman bagi para pemuka dan tokoh agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu, dan agama lainya untuk saling berbagi perspektif, memahami perbedaan, dan yang terpenting, menemukan titik-titik persamaan,” urai Doktor asal Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.

Mulyadi berharap, dialog lintas agama tidak sekadar ajang bertukar argumen teologis, melainkan dijadikan sebagai platform guna merajut kesalingpahaman dalam menghadapi tantangan sosial, mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, dan bersama-sama merumuskan langkah konkret demi kemajuan Kota Makassar, dan Sulawesi Selatan pada umumnya.

Di bagian lain, Mul—sapaan akrabnya itu melihat, ISNU dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman organisasi yang mewadahinya, nantinya turut  memberikan warna tersendiri dalam dialog lintas agama ini.

“Nantinya, kita harapkan, selain ISNU, peserta tentunya dengan pemahaman mendalam terhadap ajaran agama serta konteks sosial-politik kontemporer, mampu mengartikulasikan pandangan-pandangan konstruktif tentang bagaimana kerukunan umat beragama dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya, membahas isu-isu krusial seperti moderasi beragama, pencegahan radikalisme, pentingnya literasi keagamaan, serta kontribusi nyata dari masing-masing komunitas agama dalam pembangunan berkelanjutan,” tutup Mul. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMuhammad Aras Prabowo Raih Doktor Akuntansi Teseng
Berita berikutnyaSekum ISNU Sulsel Sebut, Dialog Lintas Agama Sangat Mulia
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here