
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Penjabat Walikota Makassar, M Iqbal Suhaeb, mengharapkan, perbaikan jaringan infrastruktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Khususnya di wilayah yang sulit dijangkau, seperti Untia dan lainnya. Bahkan, selama menjadi Penjabat Walikota, dirinya menilai masih banyak area kota Makassar yang belum mendapatkan air bersih dengan baik.
“Karena itu, kita juga sudah melakukan MoU dengan pihak swasta untuk pemerataan penyediaan air bersih. Nanti Perumda Air Minum membelinya dari swasta untuk kemudian di salurkan di wilayah yang kekurangan air bersih,” ujar M Iqbal di selas-sela pelantikan Direksi baru PDAM, Kota Makassar masa jabatan 2020-2025 di Aula Tirta Dharma Perumda Air Minum, jalan ratulangi, Selasa, 18 Februari 2020.
Turut hadir dalam pelantikan ini, Sekda Kota Makassar Muhammad Ansar, Perwakilan Forkopimda Kota Makassar, Asisten, Staf Ahli, Pimpian OPD, Rektor UMI, Basri Modding, serta seluruh karyawan dan karyawati Perumda Air Minum Kota Makassar.
Iqbal menekankan pada Direksi yang baru saja dilantik mampu bekerja secara profesional. “Sebelum kita berbicara target keuntungan, yang paling penting yang saya tekankan terhadap lembaga ini yakni kinerja yang profesional, khususnya tentang pemenuhan kebutuhan air bersih terhadap seluruh warga kita di Makassar, baik itu sifatnya sosial maupun bisnis,” urai Iqbal.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Hamzah Ahmad, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan agenda utama. Setidaknya ada dua agenda utama yang disampaikan Penjabat Walikota Makassar, yaitu mengatasi tingkat kehilangan kapasitas akibat pencurian air, termasuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Dan memang, sejak lima bulan terakhir menjabat pelaksana tugas, kami telah melakukan evaluasi mengenai langkah yang akan dilakukan. Cakupan layanan kita saat ini baru mencapai 72 pesen. Karena itu, kita akan bersinergi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, termasuk dengan Pemerintah Propinsi Sulsel, Pemkot Makassar, Pemerintah Daerah yang terkait, juga dengan aparat hukum,” tuturnya.
Menurutnya, dirinya akan fokus menekan angka kebocoran pipa air yang saat menjadi problem, termasuk melibatkan seluruh karyawan, tokoh-tokoh masyarakat dan juga warga kota untuk saling berkordinasi mengatasi masalah ini.
“Tingkat pencurian air berdasarkan estimasi kita masih sangat tinggi, banyak pipa lama yang harus diganti. Sebenarnya ketersediaan air baku lebih dari cukup untuk mensuplai warga Makassar. Cadangan air baku kita diatas 8.000 liter perdetik, sedang kebutuhan kita untuk melayani warga Makassar untuk lima tahun kedepan cukup dengan 500 liter perdetik, jadi saya kira tidak ada masalah. Hanya saja tantangan kita yakni bagaimana mendapatkan izin lintas wilayah yang melibatkan Pemerintah Propinsi Sulsel dan juga Pemerintah Pusat,” jelasnya. (ishadi ishak)