Jakarta, Inspirasimakassar.com:

Ketua Harian yang juga imam besar Masjid Negara Istiqlal, KH. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, menerima pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar. Penerimaan itu dengan menaati protokoler kesehatan Covid-19, sehingga selama berlangsung silaturrahmi sekitar sejam semuanya mengenakan masker dan mengukur suhu tubuh.


Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat utama, Kamis (26/11/2020), turut dihadiri Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan KH. Bukhori Sail Al- Tahiri, LC, MA., Wakil Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan : H. Abu Hurairah Abd Salam, LC, MA., Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan : H.M Faried Saenong, MA, M.Sc, Ph.D., Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Dr. H Mulawarman Hannase, Lc, M.Hum, Kepala Bidang Riayah : Irjen Pol (P) Dr. H. M Said Saile, M.Si, Wakil Kepala Bidang Riayah : Ir. Temmy Her Pratama, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Laksamana TNI (Purn) Asep Saepudin, Wakil Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat : Prof. Sri Mulati, MA, PhD.,
dan Kepala Sekretariat : H. Mubarok, SH, M.Si.

Dalam pertemuan itu Imam besar Istiqlal Prof. Kiai Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2019 tentang pengelolaan Masjid Istiqlal yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 1994, pengelolaan Masjid Istiqlal bertujuan mewujudkan masjid negara ini sebagai; pusat kegiatan ibadah dan pusat kegiatan muamalah.
Kegiatan tersebut meliputi: 1) pendidikan terutama akidah, syariah, dan akhlak; 2) informasi Islam; 3) dakwah; 4) konsultasi hukum islam; 5) Kegiatan sosial; dan 6) pemberdayaan umat. Pengelolaan masjid istiqlal dilakukan oleh dewan pengarah, imam besar, dan badan pengelola.
Mantan Wamenag itu juga memaparkan program pendidikan dan pelatihan kader ulama yang dimentori para ahli ilmu agama dan dakwah dari berbagai negara, dari Mesir, Malaysia, Amerika Serikat, termasuk ulama terkemuka Indonesia. Peserta yang dinyatakan lulus akan dibiayai seluruh kebutuhannya selama mengikuti pendidikan.


Ketua MUI Makassar Dr. KH. Baharuddin AS, MA. mengungkapkan kebagiaannya karena masih sempat diterima Imam besar Istiqlal yang juga putra Sulsel beserta seluruh jajaran unsur wakil ketua.
“Kami memang tidak bisa menunggu sampai berakhirnya pandemi untuk bersilaturrahmi dengan imam besar Istiqlal, namun kami juga sangat merespon jika harus mematuhi Protokoler Covid-19 secara ketat,” uangkapnya.
Diakhir pertemuan kedua belah pihak saling bertukar cendramata. Pengurus MUI Makassar sendiri menyerahkan cendramata berbentuk miniatur perahu pinisi sedang pengurus Istiqlal menyerahkan bingkisan berupa buku-buku agama dan keulamaan.(H. Jurlan)

BAGIKAN
Berita sebelumyaEnam Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Menanti Penerima dan Pemberi Uang di Pilkada
Berita berikutnyaJSM Komitmen Kembangkan Wisata Bahari
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here