
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, atau ZIS, secara nasional. Lembaga pemerintah nonstruktural ini memiliki peran krusial dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bagi ummat.
Salah satu upaya BAZNAS memaksimalkan dampak positifnya misalnya melalui, rekonstruksi dan pelatihan relawan. Pelatihan relawan bertajuk ‘Open Recruitmen Relawan BAZNAS Kota Makassar” itu dibuka Walikota Makassar, diwakili Achmad Hendra Hakamuddin, di Pantai Wisata Bosowa, Kecamatan Tamalate, Kamis, 29 Mei 2025.
Achmad Hendra Hakamuddin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar itu mengakui, BAZNAS Kota Makassar telah melakukan langkah positif, utamanya dalam membangun hubungan positif membantu para korban, utamanya hubungannya dengan manusia dan kemanusiaan.
Wakil Ketua IV BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as di sela sela penyajian materi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, mengaku bangga dengan inisyiatif yang dilakukan BAZNAS Tanggap Bencana, atau BTB.
Jurnalis yang juga seniman ini mengharapkan, peserta mengikuti seluruh kegiatan yang bersentuhan dengan kondisi lapangan, sehingga nantinya mereka dapat melaksanakan tugas tugasnya untuk memberikan pertolongan kepada korban bencana.
“Kita melihat di Makassar ini sering terjadi bencana. Sebut saja, banjir, kebakaran, dan lainnya. Makanya, para relawan ini diharakan nantinya dapat membantu kerja kerja BAZNAS di lapangan. Selain itu, BAZNAS Makassar bisa saja menjadikan para peserta Open Recruitmen Relawan BAZNAS ini sebagai relawan yang bisa mambumikan program program BAZNAS, utamanya dalam hal pemberdayaan para mustahik,” harapnya.
Di bagian lain, H.Jurlan menambahkan, relawan BAZNAS menjadi representasi nyata dari BAZNAS di lapangan. Karenanya dibutuhkan sikap jujur, transparan, dan akuntabel yang ditunjukkan dalam menjalankannya dan meningkatkan citra positif BAZNAS dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk terus memberikan manfaat kepada orang lain.
“Kita ketahui bersama bahwa, relawan BAZNAS harus menjadi garda terdepan dalam merespon kebutuhan masyarakat yang mendesak, seperti saat terjadi bencana alam atau krisis ekonomi.. Kehadiran mereka yang sigap dan responsif menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa ada pihak yang peduli dan siap membantu dalam situasi sulit,” tutupnya.
Sementara itu, Komandan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kota Makassar, Asrijal Syaharuddin mengakui, pelatihan Open Recruitmen Relawan BAZNAS Kota Makassar yang berlangsung selama tiga hari itu dirancang untuk membekali para peserta dengan keterampilan praktis peserta.
“Melalui materi yang disampaikan, simulasi lapangan, diskusi, hingga para para calon relawan diajak memahami secara mendalam akar permasalahan dan tantangan yang dihadapik, serta pentingnya prinsip keadilan dan kesetaraan. Hal ini membantu menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial yang kuat dalam diri para relawan,” ujarnya.
Rijal menambahkan, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan kesadaran sosial yang tinggi, peserta pelatihan juga nantinya dibekali dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam mendata mustahik (penerima zakat), menyalurkan bantuan, serta melakukan pendampingan dan pemberdayaan.
“Kehadiran relawan BAZNAS di tengah masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil dan rentan, menjadi jembatan antara muzakki (pemberi zakat) dan mustahik. Mereka tidak hanya menyampaikan bantuan materi, tetapi juga memberikan dukungan moral, pendampingan, dan motivasi. Interaksi yang intens antara relawan dan masyarakat ini mempererat jalinan sosial dan memperkuat rasa solidaritas serta gotong royong,” tambahnya.
Sebab, jelasnya, keberhasilan BAZNAS dalam mengelola zakat sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat. Pelatihan relawan BAZNAS berperan penting dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan ini. Dengan membekali lawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta menanamkan nilai-nilai integritas dan profesionalisme, BAZNAS memastikan bahwa zakat disalurkan dengan amanah dan tepat sasaran.
Melalui materi yang disampaikan, simulasi lapangan, dan diskusi kelompok, para calon relawan diajak untuk memahami secara mendalam akar permasalahan kemiskinan, tantangan yang dihadapi para mustahik, serta pentingnya prinsip keadilan dan kesetaraan. Hal ini membantu menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial yang kuat dalam diri para lawan. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)