
Jakarta, Inspirasimakassar.:
Suasana hangat penuh semangat kebersamaan menyelimuti momen penting pengukuhan pengurus Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) periode 2025–2030 yang dilangsungkan di Jakarta. Dalam jajaran kepengurusan baru tersebut, sosok Guru Besar Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Ir. Ridwan, M.T, resmi ditunjuk sebagai Ketua Departemen Cendekiawan.
Penunjukan Prof. Ridwan menjadi bagian dari langkah strategis KKSS dalam memperkuat basis keilmuan dan kontribusi intelektual warga Bugis-Makassar di tingkat nasional. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman luas di bidang pendidikan tinggi dan teknologi, Prof. Ridwan dipandang sebagai figur tepat untuk memimpin transformasi departemen ini menjadi pusat gagasan, kajian, dan inisiatif strategis berbasis ilmu pengetahuan.
Departemen Cendekiawan merupakan salah satu unit kerja penting dalam struktur BPP KKSS. Departemen ini diharapkan dapat menjadi ruang aktualisasi para intelektual, akademisi, dan profesional Sulawesi Selatan dalam menyumbangkan pemikiran dan aksi nyata bagi kemajuan masyarakat. Tidak hanya sebatas forum diskusi, tetapi juga sebagai penggerak gerakan literasi, edukasi, dan penguatan SDM lintas generasi.
Mendampingi Prof. Ridwan dalam struktur Departemen Cendekiawan adalah sejumlah nama yang tak asing di dunia akademik dan profesional. Di antaranya adalah Dr. Muhammad Zain, M.Ag, yang dikenal sebagai tokoh nasional dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam; Dr. Abdul Halim, M.Pd, dosen yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan asal Sinjai. Halim aktif membina komunitas akademik sekaligus menjadi jembatan antara masyarakat pendidikan dan organisasi kemasyarakatan dan berpengalaman dalam pendidikan; serta Dr. Ir. Fery Fahruddin Munier, M.Sc., IPU., ASEAN Eng, sosok yang aktif di bidang inovasi teknologi dan keteknikan pertanian dan menjabat sebagai Kepala Balai Besar Riset Makanan dan Produk Veteriner (BBRMP) Kementerian Pertanian.
Dr. Rabiatul Adawiyah Hamid, M.Pd., sosok perempuan yang aktif dalam pengembangan pendidikan dan organisasi perempuan di lingkungan KKSS. Dr. Agustan, Ketua Umum Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), peneliti BRIN, dan tokoh KKSS Pasar Minggu, yang dikenal dengan kontribusinya dalam penguatan riset sains dan teknologi.
Dr. Asrullah, S.H., M.H., akademisi hukum yang dikenal aktif mendorong reformasi hukum dan advokasi sosial di tengah masyarakat. Muh. Nur Hasan Syah, dosen muda dari UPN Veteran Jakarta yang dikenal dengan aktivitasnya dalam pengembangan literasi keislaman dan kepemudaan.
Menariknya, dalam jajaran ini juga bergabung nama Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak., pengamat ekonomi dan akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia. Keberadaan Aras menjadi simbol keterlibatan generasi muda dan profesional dalam upaya kolektif membangun kualitas intelektual KKSS yang lebih inklusif dan adaptif terhadap zaman.
Dalam pidato perdananya, Prof. Ridwan menekankan bahwa kehadiran Departemen Cendekiawan tidak boleh sebatas formalitas struktural, tetapi harus menjadi pusat kontribusi gagasan dan solusi berbasis kajian ilmiah. “Kita ingin membangun ekosistem cendekiawan yang kolaboratif, lintas disiplin, dan tetap berakar pada nilai-nilai kearifan lokal Sulawesi Selatan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan membuka ruang sinergi seluas-luasnya dengan perguruan tinggi, lembaga riset, serta komunitas intelektual nasional maupun internasional. Visi besar ini tentu sejalan dengan arahan Ketua Umum BPP KKSS, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, M.P yang menginginkan KKSS berperan aktif sebagai aktor pembangunan bangsa.
Melalui kombinasi pengalaman, integritas, dan komitmen dari para pengurusnya, Departemen Cendekiawan BPP KKSS periode 2025–2030 diyakini akan menjadi salah satu motor utama dalam memperkuat eksistensi komunitas Sulawesi Selatan di tengah dinamika nasional maupun global. (aras prabowo)