Site icon Inspirasi Makassar

Gubernur Sulbar Kagum Potensi Kopi Robusta di Desa Tandiallo

Gubernur Sulbar (tengah) didampingi Sekprov Subar (baju putih kanan) dan Kadisbun Sulbar (kiri)

Mamuju, Inspirasimakassar.com:

Kedekatan pemimpin dengan rakyat tidak cukup hanya kedekatan formal dan verbal, tetapi yang lebih penting adalah, kedekatan emosional, kedekatan ide, cita-cita, sekaligus memahami apa yang menjadi harapan rakyat sampai ke lapisan akar rumput. Kata orang bijak, pemimpin sejati, haruslah melihat termasuk menghayati apa yang dialami rakyat yang dipimpinnya. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Ali Baal Masdar (ABM), salah satunya.

Kedekatan Ali Baal Masdar itu terlihat jelas, saat melakukan kunjungan ke Desa Tandiallo, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. Ikut serta dalam kunjungan yang berlangsung pada Jumat, 19 Juni 2020 itu, Dra.Hj.Andi Ruskati Ali Baal (anggota DPR RI Komisi 1X sekaligus isteri gubernur Sulbar), Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar (Dr.Muh.Idris Dp) bersama istri (Prof.dr.Kartini Idris), serta pejabat Pemprov Sulbar lainnya. Turut mendampingi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Ir.Abdul Waris Bastari.

Tujuan kunjungan, demikian Ir.Waris Bastari yang dikonfirmasi Inspirasimakassar.com, selain melihat lebih dekat masyarakat di desa terpencil itu, juga mengamati lebih dekat potensi pengembangan tanaman pekembunan. Salah satunya, pengembangan kopi robusta.

Tentunya, masyarakat di daerah tersebut bergembira. Pasalnya, kunjungan tersebut bukanlah kunjungan biasa, melainkan kunjungan orang nomor satu di provinsi bersemboyan “Mellete Diatonganan” (Bahasa Mandar)– “Meniti pada Kebenaran” tersebut.

Bukan hanya itu, Sekda Sulbar saat ini, juga kelahiran Desa Tandiallo, Kecamatan Ulumanda. Makanya, kunjungan ini kelak mendatangkan rahmat bagi masyarakat di desa itu.

“Potensi kopi robusta di sini sekitar 1000 hektar.  Sedangkan pengembangan ke depan 2000 hektar hingga 3000 hektar. Dan, untuk tahun 2020 ini, Dinas Perkebunan Sulbar akan membantu 200 ha Kopi Robusta, melalui dana APBN dan APBD Provinsi Sulbar,” tutur Ir.Abdul Waris Bastari, seraya menambahkan, masyarakat menyambut sangat. Mereka gembira dengan adanya bantuan bibit tersebut.

Menjawab pertanyaan seputar lokasi yang dilalui gubernur dan rombongan menuju Desa Tandiallo yang penuh rintangan, akibat jalanan yang rusak dan bergunung,  Sarjana Pertanian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini mengakui, tidak menjadi masalah. Bahkan, gubernur bersama istri dan istri Sekda Sulbar rela jalan kaki.

“Sebagai pribadi, saya melihat perhatian Bapak Gubernur dan Ibu, serta rombongan pejabat Pemprov Sulbar terhadap masyarakat begitu besar. Kepedulian inilah yang membuat masyarakat Sulbar begitu dekat dengan pemimpinnya,” ujarnya.

Seperti diketahui, kopi robusta sangat menjanjikan, makanya pemerintah daerah di provinsi yang terletak di di bagian barat pulau Sulawesi itu terus berupaya membantu masyarakat mengembangkannya. Apalagi, kopi merupakan tanaman andalan Sulbar untuk dikembangkan ke depan, juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, perkebunan merupakan salah satu sub-sektor pertanian yang memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional.

 Di sisi lain, tanaman kopi robusta lebih cepat panen. Mulai berbunga umur 2 tahun. Mulai berbuah umur 2,5 tahun. Produktivitas atau hasil panen juga lebih tinggi: 900 –1.300 kg / ha / tahun. Jika dipelihara intensif, produktivitasnya bisa meningkat hingga 2.000 kg / ha /tahun. Rendemen (persentase berat produk akhir dan hasil panen) sekitar 22%.

 Memiliki perakaran dangkal. Sangat cocok ditanam di daerah tropis-basah, pada tanah gembur, dengan derajat keasaman (pH) sekitar 4,5 – 6,5.  Meski bisa ditanam di dataran rendah, bisa tumbuh optimal jika ditanam di daerah dengan ketinggian 400 – 800 meter dari permukaan laut. Suhu optimal untuk perkembangan tanaman sekitar 24-30 derajat Celcius, dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun. (Muh Sabar-din pattisahusiwa)

Exit mobile version