Selasa, Desember 30, 2025
Google search engine
BerandaBeritaGerakan Budaya Membaca, Perkuat Ekosistem Literasi

Gerakan Budaya Membaca, Perkuat Ekosistem Literasi

Maros, Inspirasimakassar,id:

Festival literasi adalah acara yang diselenggarakan untuk merayakan dan meningkatkan minat terhadap membaca, menulis, dan berpikir kritis melalui berbagai kegiatan seperti pameran buku, lomba, talkshow, dan pementasan. Festival ini bisa berskala lokal seperti di Depok atau Kabupaten Tolitoli, hingga nasional seperti yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Kemendikbudristek.

Pemerintah Kabupaten Maros misalnya, kembali menggelar Festival Literasi Maros 2025 yang dipusatkan di Creative Centre Perpustakaan Daerah, Senin–Rabu (17–19/11/2025). Kegiatan ini menjadi ruang berkumpulnya para pegiat literasi, guru, komunitas, pelajar, hingga masyarakat umum untuk merayakan budaya literasi melalui beragam agenda kreatif.

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengemukakan, festival ini sebagai momentum penting untuk memperkuat ekosistem literasi daerah. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kreativitas, program, hingga karya literasi.

Menurutnya, Festival Literasi Kabupaten Maros ini sejatinya menjadi ajang bagi seluruh stakeholder literasi untuk berkumpul. Ada berbagai kegiatan mulai dari lomba mewarnai, gelar wicara literasi, pertunjukan seni, hingga peluncuran buku.

Bupati dua periode ini melihat, capaian membanggakan terkait indeks kegemaran membaca masyarakat Maros. Berdasarkan penilaian Perpustakaan Nasional RI, Maros mencapai angka 90,94 persen, masuk kategori sangat tinggi.

“Kita semua harus beryukur, karena tingkat kegemaran membaca di Maros sudah berada di angka 90,94 persen. Itu penilaian dari Perpusnas berdasarkan berbagai input data. Ini hasil dari gerakan literasi yang kita dorong, seperti program Bunda Baca, pojok baca di desa, dan kegiatan berbasis komunitas,” urainya, mantan Ketua DPRD Maros itu.

Bupati bertitel doktor itu juga menekankan bahwa pembangunan literasi merupakan fondasi utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena tiu, daerah dengan tingkat literasi kuat akan melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Perlu diketahui, jelas bupati berpasangan dengan Muetazkim Mansyur (wakil bupati) itu ketika membangun literasi, berarti daerah ini sedang membangun sumber daya manusia. Jika SDM berkualitas, generasi kita akan lebih terjaga. Negara maju itu selalu membangun dua hal, yakni pendidikan dan sumber daya manusianya.

Karena itu, Chaidir menyampaikan komitmen pemerintah yang dipimpinnya, dalam menjalankan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang kini menjadi arah kebijakan pengembangan literasi nasional.

“Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial juga terus kita jalankan. Di Maros sudah ada 59 desa yang memiliki TBM atau TPBS, dan ini akan terus kita kembangkan,” tutup Chaidir.

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Fitri Ade Cahya, mengatakan Festival Literasi Maros 2025 dirancang untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, festival literasi ini bukan hanya ramai kegiatan, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Ada pameran produk literasi, peluncuran buku penulis lokal, hingga pertemuan sebaya komunitas literasi.

“Perpustakaan daerah saat ini tidak lagi sekadar tempat meminjam buku, tetapi telah berkembang menjadi ruang kreatif yang mendorong inovasi sosial. Dan, Perpustakaan hari ini harus inklusif, mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Anak-anak, ibu rumah tangga, difabel, komunitas, semua harus bisa merasakan manfaatnya. Festival ini adalah salah satu cara untuk memperkuat peran itu,” tutup Fitri. (titi)

Din Pattisahusiwa
Din Pattisahusiwahttps://inspirasimakassar.id
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments