Makassar, Inspirasimakassar.id:

Badan Amil Zakat Nasional Repubik Indonesia (BAZNAS-RI) mengapresiasi kinerja BAZNAS Kota Makassar. Salah satu konstribusi besar dari lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5, Kecamatan Rappoccini, Kota Makassar pun membawanya mendapat BAZNAS Award 2025, kategori BAZNAS Pengentasan Kemiskinan Standar BPS Terbaik.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong, Selasa 26 Agustus pagi ini mengaku bersyukur atas prestasi tersebut. Pasalnya, di hari Kemerdekaan ke-80 tahun ini, lembaga amil yang amanah dan terpercaya yang dipimpinnya bersama empat komisioner dan 17 amil pelaksana mendapat kado terindah dari BAZNAS RI.

‘Jadi, kado terindah yang peroleh adalah BAZNAS Award 2025 kategori ‘BAZNAS Pengentasan Kemiskinan Standar BPS Terbaik, Sub Kategori BAZNAS Kota Pengentasan Kemiskinan Standar BPS Terbaik. Tentunya, penghargaan ini, bukan kerja pimpinan semata, melainkan juga kerja amil pelaksana,” ujarnya merendah.

Selain BAZNAS Award ketegori pengentasan kemiskinan, Walikota Makassar, Munafri Arifuddin juga menerima penghargaan BAZNAS Award 2025. Orang nomor satu di Ibukota Sulawesi Selatan ini mendapat penghargaan tertinggi kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia. Sebuah prestasi membanggakan.

ATM—sapaan akrab Doktor luaran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu mengemukakan, Penganugerahan BAZNAS Award 2025 akan berlangsung pada Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersama BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Rakornas BAZNAS bertemakan “Menguatkan BAZNAS dalam Mendukung Asta Cita” itu akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Agustus 2025, pagi.

Menjawab pertanyaan mengapa BAZNAS meraih BAZNAS Award kategori pengentasan kemiskinan, da’i kondang asal Takalar itu mengatakan,  dalam mengelola dana ummat, lembaganya tidak sekadar bersandar pada niat baik semata, melainkan memahami akar masalah dengan data yang presesi, yang tepat sasaran, sekaligus mengukur dampaknya secara obyektiff.

Artinya, disetiap program, BAZNAS Makassar tidak lagi meraba dalam gelap. Melainkan membangun sistem identifikasi mustahik yang sangat rinci, menggunakan indikator multidimensi kemiskinan BPS. Setiap data mustahik, mulai dari tingkat pendapatan, kepemilikan aset, akses pendidikan, kesehatan, sanitasi, hingga partisipasi ekonomi, diolah dengan cermat oleh tim asesmen.

“Hasil dari asesmen tim BAZNAS Makassar dengan mengedepankan profil kemiskinan yang akurat itulah, baru bantuan dan pemberdayaan didesain secara tailor-made—dibuat khusus, atau disesuikan berdasarkan kebutuhan spesifik. Artinya, bukan sekadar pukul rata,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, ATM melihat, prestasi yang diraih BAZNAS Makassar ini menjadi penanda sejarah. Sebuah narasi baru tentang bagaimana ZIS dapat dikelola secara ilmiah dan transformatif.

“Di tengah berbagai tantangan pengentasan kemiskinan yang kompleks, BAZNAS Kota Makassar telah  berhasil membuktikan bahwa, pendekatan yang terukur, transparan, dan berbasis data adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Zakat itu MULIA, MULIA Muzakinya, MULIA Mustahiknya,” tutup ATM. (din pattisahusiwa/tim media banzas makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaWalikota Makassar Titip Siswa Sekolah Swasta ke BAZNAS
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here