Dr.Ir.Musdalifa A Mahmud, M.si

Makassar, Inspirasimakassar.com :

Pesta demokrasi lokal serentak akan dihelat tahun 2020. Setidaknya ada 269 kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia akan melakukan hajatan lima tahunan tersebut. Salah satunya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Peluang para putra-putra di kabupaten berslogan “Berlayar”–(Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah) ini sama untuk merebut kepemimpinan pasca kepemimpinan AM Sukri Sappewali. Pasalnya, bupati dari kalangan militer ini sudah dua kali memimpin kabupaten yang diapit Bantaeng dan Sinjai tersebut. Pertama, AM Sukari Sappewali memimpin daerah ini tahun 2005/2010 silam.

Salah seorang tokoh perempuan yang kini digadang-gadang maju dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) di kabupaten yang secara yuridis resmi menjadi daerah tingkat II pada 4 Februari 1960 ini adalah, Dr.Ir.Musdalifa A Mahmud,M.Si.

Akademisi yang kini menjabat Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Islam Makassar (LPPM-UIM) Makassar ini dinilai piawai dan mampu membawa perubahan besar, bagi kemajuan di kabupaten yang pertama kali dipimpin Bupati Andi Patarai tersebut.

Perbincangan bakal calon (balon) periode 2020-2024 kepada sosok perempuan kelahiran Bulukumba ini, setidaknya karena peraih doktor ilmu-ilmu pertanian PPs-Unhas itu, memiliki kepakaan demikian kuat, untuk menjadikan daerah seluas 1.155 km² ini bukan saja setara dengan kebupaten kota lainnya di Sulawesi Selatan, melainkan menjadi barometer bagi daerah lainnya di tanah air.

Kehadiran Musdalifah di arena politik, misalnya, lahir dari pernyataan salah seorang akademisi asal Bulukumba yang kini menjabat Wakil Ketua I STIE Nobel Makassar, Dr. Ahmad Firman, SE, M.Si.

Dr.Ahmad Firman menilai, sudah waktunya sosok akademisi memimpin Bulukumba. Ia mencontohkan, pada skala provinsi, Gubernur Sulsel terpilih periode 2019-2025, Prof Nurdin Abdullah, seorang profesor dosen fakultas kehutanan Unhas.

Karena itu, sosok Musdalifa yang juga memegang amanah sebagai Ketua Bidang Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sulsel, Ketua Dewan Pembina Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (KKMB) Komisariat UIM itu, di mata pria kelahiran Katangka Bulukumba 27 Juli 1972 ini, cukup mumpuni menjadi orang nomor satu di Bulukumba.

‘’Majuki Bu Ifah–sapaan akrab Dr.Musdalifah A Mahmud. Perempuan Bisa Tonji, Akademisi Insya Allah mantap ‘’ urai doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini.

Hal senada dikemukakan, dosen Fisip Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr.Muhammad Yahya Mustafa, M.Si, Senin 3 Juni 2019. Akademisi yang juga mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat Makassar ini melihat, sosok Musdalifa yang saat ini Ketua III Pengurus Wilayah Muslimat NU Suslel itu adalah figur yang sudah dikenal dan mengenal betul kabupaten dengan 10 kecamatan, 27 kelurahan , dan 109 desa ini, sehingga pantas kalau ikut maju dalam pertarungan bupati ke depan.

Seperti diketahui, Musdalifa yang juga Wakil Bendahara APTISI Wilayah IX Sulawesi dan Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) ini menjalani masa kecil hingga besar di Bulukumba. Dia meniti karir selaku Dosen Dipekerjakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi di UIM sebelumnya di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali Makassar.

Ketika menulis disertasi mencapai gelar doktor ilmu pertanian, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatuh Ulama (ISNU) Kota Makassar yang juga Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel ini mengambil judul, Konflik Agraria dalam Relasi Antara Perusahaan Perkebunan dengan Masyarakat di Bulukumba.

Beberapa nama masuk bursa balon dan selalu jadi perbincangan termasuk di antaranya Tomy Satria, Hamsah Pangki, Samsir Rahim (dosen Fisip Unismuh Makassar), Andi Bau Amal. H. Askar, H. Padunangi, Andi Mahfud, Kahar Muslim, Letkol Imran, HA, Makkasau, Arum Spink, Rosari Liong, H. Amang, H. Zainuddin. (ma’ruf-nyong)

BAGIKAN
Berita sebelumyaIqbal Suhaeb Mengaku sebagai Kader HMI
Berita berikutnyaHikmad, Malam Takbiran di Siri Sori Islam
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here