
Maros, Inspirasimakassar.id:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maros menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru SMP se-Kabupaten Maros, Rabu (28/5/2025).
Acara bimtek yang di pusatkan di SMPN 18 Lau Kabupaten Maros ini, untuk mendapatkan pendidikan teknis bagi guru terkhusus dalam hal pendidikan inklusi. Dimana pendidikan inklusi itu sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik untuk mendapatkan pendidikan bermutu sesuai kebutuhan dan kemampuannya, tanpa diskriminasi berdasarkan kondisi fisik, emosional, mental, sosial, atau potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan inklusi juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan jenjang SMP Fauziah Takdir, S.Sos.,M.Si kepada media.
Ia juga menjelaskan bahwa pentingnya pendidikan inklusi di sekolah itu dengan berbagai aspek.
“Yang pertama itu, Bimtek ini dapat meningkatkan kompetensi guru, alasannya karena dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada guru tentang pendidikan inklusif, termasuk memahami kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus, strategi pembelajaran yang sesuai, dan cara menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan di dalam bimtek ada materi pentingnya seni bagi siswa berkebutuhan khusus yang tentu ini menjadi pengetahuan baru bagi guru,” ungkapnya.
“Kemudian kedua, guru di sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar inklusif dengan cara guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Lalu, ketiga, para guru dapat memastikan layanan pendidikan yang sesuai, dengan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, sehingga semua peserta didik dapat belajar dan berkembang secara optimal,” ulasnya lebih lanjut.
Selain itu, lanjutnya, pendidikan inklusi di sekolah dapat mendorong toleransi dan empati, dengan mengajarkan semua peserta didik untuk menghargai perbedaan dan menumbuhkan rasa toleransi, yang dapat dikembangkan melalui bimbingan teknis.
“Kemudian ke-lima yaitu, para guru dapat memperbaiki penerapan kebijakan pendidikan inklusif yang sudah ada, sehingga layanan pendidikan yang diberikan lebih efektif lagi,” ulas Fauziah yang akrab disapa ibu Uci itu.
Ia juga mengharapkan bahwa dengan bimbingan teknis yang berkualitas, pendidikan inklusif dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
“Apalagi para peserta yang hadir ini, datang dari berbagai wilayah, sehingga dapat mengimplementasikan atau mengimbaskan kepada guru-guru di sekolah masing-masing,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bimtek Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus untuk jenjang SD telah dilaksanakan di SDN 103 Inpres Hasanuddin Kabupaten Maros pada tanggal 23 hingga 24 Mei 2025 lalu. (awin)