
Makassar, Inspirasimakassar.
Penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan berbahaya lainnya (Narkoba), menjadi bom waktu di negeri berpenduduk lebih 250 juta ini. Betapa tidak, peredarannya sudah sampai di tempat-tempat yang justru dianggap aman dari hal-hal negatif. Sebut saja sekolah, kampus, bahkan rumah-rumah ibadah pun tak luput dari barang haram ini.
Peredarannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara. Ada yang dijadikan permen, dicampurkan ke dalam adonan cookies, dan ada juga yang disembunyikan dalam bungkusan ikan asin, dan lainnya.
Di sisi lain, meski pecandu narkoba di Indonesia belum menemukan angka pasti, namun ancamannya sangat mengkhawatirkan. Indonesia pun menjadi seperti surga bagi peredaran narkoba internasional. Tiap tahunnya, 15.000 jiwa meregang nyawa, akibat barang terlaknat ini. Lebih parahnya, sebagian besarnya masih berusia pelajar, mahasiswa, hingga anak anak.
Untuk itu, Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS-ANNAR) Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, terus menggemakan gerakan pencegahannya. Selain mengadakan berbagai sosialisasi dengan banyak cara, misalnya dengan pemuka agama, akademiis, pemerintahan, hingga lembaga terkait, gerakan yang dipimpin mantan jurnalis yang juga akademisi, Dr.H.Waspada Santing, M.Sos.I., M.H.I ini juga terus melakukan manuver dan kerjasama dengan instansi terkait.
Selain dengan lembaga rehabilitasi Narkoba dan kampus, Selasa, 1 Maret 2022, hari ini, Dr.Waspada Santing memimpin audensi ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar. Di dinas yang dipimpin Tenri Apalallo ini, Waspada Santing mengurai berbagai program kerja yang nantinya akan dilakukan selama periode 2022-2027.
Pada audensi itu, Waspada Santing juga mengharapkan jalinan kerjasama antarkedua lembaga ini. Kerjasama itu nantinya tertuang dalam berbagai program saling menguntungkan, utamanya dukungan mengenai literasi yang bersentuhan dengan gerakan anti narkoba di kalangan siswa di kota yang kini dipimpin Mohammad Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini.
Di bagian lain, Waspada Santing juga mengurai akibat buruk, khususnya berkaitan dengan kejahatan Narkoba . “Akibat buruk dari pengguna narkoba, bukan saja merusak mental, melainkan meluluhlantakkan sendi sendi dan masa depan generasi muda,” ujarnya.
Waspada Santing memastikan, seluruh jajaran GANAS ANNAR terus melakukan manuver dengan berbagai pihak dan lembaga, baik pemerintah, maupun non pemerintah untuk menekan angka peredaran, dan penyalahgunaan Narkoba. Pernyataan ‘perang’ pun disuarakan, sekaligus menjadi amunisi, bagi upaya penanggulangan penyalahgunaannya di provinsi berpenduduk lebih 7 juta jiwa ini.
‘Untuk itu, kami mengharapkan, Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan GANAS ANNAR Sulsel bersama sama menyuarakan gerakan anti narkoba. Yakni melalui gerakan literasi, yang tentunya berhubungan dengan akibat buruk penggunaan Narkoba.
Sementara itu, Tenri Apalallo mengaku, pihaknya menyambut baik keinginan dan harapan GANAS ANNAR. Salah satu program yang nantinya menyelipkan akibat buruk penggunaan Narkoba yakni melalui gerakan literasi– yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, hingga memecahkan masalah, khususnya berkaitan dengan akibat buruk Narkoba.
Dinas Perpustakaan Kota Makassar juga mendukung pembuatan buku yang bersentuhan dengan kampanye anti Narkoba. Buku tersebut akan dibagikan ke berbagai instansi, termasuk lembaga keagamaan. (din pattisahusiwa-tim media GANAS ANNAR MUI Suslel)