Makassar, Inspirasimakassar.com:

Pembangunan akan berjalan baik jika didukung biaya dan sumber daya manusia yang baik pula. Semakin besar pembangunan, maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Untuk itu peningkatan sumber pendapatan daerah dipandang sebagai salah satu cara efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah pun dituntut kemandiriannya untuk menangani segala urusan pendanaan, baik untuk pembangunan di daerah maupun penyelenggaraan pemerintahan daerah. Besar pembiayaan penyelenggaraan otonomi daerah memaksa Pemerintah Daerah untuk mencari alternatif sumber pendapatan daerah dengan menggali potensi yang dimiliki daerah tersebut dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Sementara sumber daya manusia diharapkan mampu mengelola sumberdaya daerah secara optimal. Pada beberapa daerah pengelolaan sumberdaya alam rata-rata masih dilakukan berdasarkan pola rutinitas belaka, sebagai contoh pengelolaan ruang publik pada daerah belum digunakan secara maksimal. Dapat dilihat di beberapa ruang publik di daerah peralihan dan perkotaan banyak sekali dimanfaatkan pengusaha-pengusaha swasta tanpa jelas prosedur retribusinya.

Untuk itu, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto

berharap Terminal Parkir Elektronik (TPE) mampu meningkatkan

pendapatan asli daerah (PAD) pada sektor perparkiran.
Harapan tersebut disampaikan ketika orang nomor satu di Kota Daeng ini meresmikan implementasi

terminal parkir elektronik (TPE) oleh Perusahaan Daerah (PD) Parkir

Makassar Raya, di Jalan RA Kartini Makassar, Senin, 11 Maret 2019. Kegiatan ini juga dihadiri Kegiatan ini turut dihadiri Ketua DPRD Kota Makassar-Farouk M Betta, pengadilan

negeri, unsur TNI-Polri, kejati dan kejari, serta beberapa kepala

SKPD lingkup Pemkot Makassar.

“Salah satu potensi terbesar adalah bukan PDAM bukan pasar, melainkan justru parkir. Parkir itu uang cash dan uang yang nyata orang

butuhkan. Dan seluruh kota-kota modern di dunia mengandalkan parkir

menjadi penghasilan paling utama,” jelasnya.

Seperti diketahui, peresmian TPE juga dirangkaikan dengan deklarasi juru parkir dengan sebutan daeng parkir. Julukan ini, menjadi ciri khas Kota Makassar. Tentunya, daeng parkir ini diharapkan mampu bekerja memaksimalkan

pengoperasian alat kepada pengunjung.

Setidaknya, ada 25 unit TPE yang dihadirkan. Semua alat tersebut disebar dan diterapkan di tiga titik wilayah Makassar. Selain di Jalan RA

Kartini, termasuk di Jalan Penghibur dan Jalan Somba Opu.

Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya, Satriani Ulfia Mungkasa

mengklaim, pelaksanaan TPE baru pertam kali di Indonesia Timur.

Diharapkan penerapannya mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan

penataan parkir di tepi jalan umum di ibukota Sulawesi Selatanini. (bs)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPemkot Siapkan Pengadaan Pengangkut Sampah, Nilainya Rp4,8 M
Berita berikutnyaWalikota Buka Bimtek RT/RW se Kecamatan Biringkanaya
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here