Makassar, Inspirasimakassar.com:

Perempuan Maluku, yang tergabung dalam Persatuan Wanita Maluku Indonesia, atau Perwama-Ina Sulawesi Selatan peduli dengan kampung halamannya di Maluku. Apalagi, di tengah tengah maraknya, covid-19. Salah satunya, yakni melakukanpengobatan gratis di daerah asal pahlawan nasional, Kapitan Pattimura tersebut, sekitar September, atau Oktober 2021.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perwama-Ina  Sulsel,  Dr.Ir. Cherly Elisabeth Siegers-Tanamal, MP dikonfirmasi di sela-sela bazar Perwama-Ina di restoran cepat saji Wendy’s – Mall Ratu Indah, Makassar, Minggu 11 Juli 2021 mengaku, turut prihatin atas covid-19 yang melanda dunia saat ini, termasuk di Indonesia dan Maluku.

Karena itu, seluruh jajaran organisasi yang lahir sejak tahun 1976 itu, tergerak hati membantu saudara saudara mereka di tanah kelahirannya. Untuk menghimpun dana, selain melakukan kegiatan amal berupa Bazar selama dua hari, Sabtu-Minggu (10-11/Juli), termasuk pembuatan kue atau dapur berjalan. Selain itu, pihaknya juga akan mencari sponsor dari para demawan yang peduli dengan masalah kesehatan dan kemanusiaan.

panitia bazar..

 Menurut Dr.Ir.Cherly, sekalipun perempuan Maluku yang tergabung dalam Perwama-Ina sudah lama berada di perantauan, namun sebagai manusia, tidak melupakan tanah tumpah darah. “Karena itu, di saat virus ini melanda dunia, termasuk di Maluku, tentunya Perwama-Ina tidak tinggal diam. Kami tergerak hati, membantu masyarakat melalui bakti sosial mereka yang terimbas covid-19,” ujar Dr.Cherly—sapaan akademisi Univ.Atmajaya Makassar ini.

Menyoal lokasi bakti sosial, Dr.Cherly mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan audens dengan pemerintah provinsi Maluku, maupun Pemerintah Kota Ambon. “Bagi Perwama-Ina Sulsel, yang mengetahui betul lokasi mana adalah pemerintah di Maluku. Nantinya, bakti sosial kami tepat sasaran,” urainya, seraya menambahkan, dua tahun lalu, pihaknya juga telah melakukan kegiatan serupa di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.

“Soal bakti sosial di masa pandemik Covid-19 ini, tentunya kami akan menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, di Perwama-Ina sendiri ada tiga orang dokter asal Maluku, yakni dokter Grace Saiya-Dumalang, dokter Yostein-Pattiselano, dan dokter Yohana Papilaya, yang selalu bersama kami. Di sana nantinya, kami akan memberikan bantuan obat-obatan secara cuma Cuma,” jelas alumni Fakultas Pertanian Unhas, asal pulau Nusa Hulawano—pulau emas—Nusalaut ini.

Perempuan tidak boleh mau kalah dengan pria, demikian Dr.Cherly. karena perempuan memiliki peluang yang sama untuk membangun bangsa ini lebih baik. Makanya, perempaun tidak boleh tinggal diam, melainkan terus berkarya dan terus berkemampuan diri untuk menjadi perempuan hebat.

Seperti diketahui,  Perwama-Ina adalah organisasi yang menghimpun perempuan Maluku di perantauan. Organisasi  ini merupaan realisasi dari ide dan gagasan yang lahir dari tokoh perempuan hebat asal provinsi para raja tersebut. Mereka memperjuangkan dan meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan Maluku, agar tetap tegar menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di abad moderen saat ini. Termasuk, mewujudkan kesetaraan dan keadilan, sehingga,  dalam berbagai kesempatan apapun, perempuan Maluku tidak boleh kalah dengan pria di semua level.

Perwama-Ina yang lahir sejak  tahun 1976 itu berkomitmen, menumbuhkembangkan pranata-pranata sosial. Itu terlihat dari visi dan misi  yang terangkum dalam pedoman pendirian Perwama-Ina.

Visinya adalah, mempersatukan, serta memberdayakan potensi seluruh perempuan Maluku di perantauan. Utamanya, masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera merupakan alur pikir yang dirangkai dalam visi organisasi yang kini sudah berada di 19 provinsi tersebut.

Sedangkan misi utamanya adalah, meningkatkan potensi perempuan Maluku untuk turut membangun masyarakat di bidang organisasi, pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, dan HAM. Juga, turut serta meningkatkan  SDM perempuan Maluku agar dapat berperan serta dalam membangun masyarakat. Aktif menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan, guna turut membangun masyarakat Indonesia. Pembinaan perempuan Maluku untuk meningkatkan kualitas yang lebih luas. Serta, perluasan  pembangunan sistem informasi menunjang program Perwama-Ina.

Karena itu, perempuan harus tampil terdepan. Bersaing dan berprestasi, agar semakin tangguh dan memiliki pemikiran-pemikiran dan solusi kemajuan. Perempuan juga harus memiliki keunggulan dan daya saing yang lebih, dalam mewujudkan kreatifitas dan inovasi baru, demi menggapai kesejahteraan bagi semua. Dan, tidak ketinggalan, perempuan juga harus memiliki rasa kasih sayang, dan perekat keluarga, sehingga dapat berdampak positif bagi lingkungan, sekaligus motivator. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMembaiknya keuangan Program JKN-KIS tak terlepas dari penyesuaian iuran
Berita berikutnyaMKGR Takalar Sambangi Kantor Golkar Takalar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here