Maros, Inspirasimakassar.id:

Pemilik sapi harus menyiapkan kandang. Pasalnya, saat ini sapi terlihat berkeliaran di bebagai ruas jalan. Jika dibiarkan bisa mengakibatkan potensi rawan kecelakaan bagi pengguna jalan. Akibatnya, para pengguna jalan yang melintasi di sepanjang ruas jalan harus ekstra berhati-hati, pasalnya sapi-sapi itu selain menyebrang secara tiba-tiba juga tidur di badan jalan.

 “Banyaknya sapi yang berkeliaran di jalan ini sangat berbahaya sekali bagi penggunaan jalan, apa lagi sapi-sapi itu menyebrang secara tiba-tiba. Bahkan ada pengendara harus mengerem dengan secara mendadak, Sehingga sangat berbahaya bagi pengendara,” ungkap sejumlah pelintas jalan di Maros, Selasa 1 Oktober 2024.

Dia mengatakan, banyaknya ternak sapi yang berkeliaran di jalan itu juga membuat pelintas dan pengguna jalan tidak nyaman, karena rawan terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan di kawasan itu.

Permasalahan tersebtu membuat  Satpol PP Maros turun tangan setelah gerombolan sapi berkeliaran di sekitar Pasar Tramo dan Lapangan Panrita Bola, Kecamatan Turikale. Pasalnya, sekitar 20 ekor sapi dilepas oleh pemiliknya dan biarkan masuk ke area kota Maros. Selain merusak tanaman warga, sapi tersebut juga membuang kotoran di tempat umum.

Menurut Kepala Satpol PP, Damkar dan Penyelamatan, Eldrin Saleh Nuhung, saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui pemilik sapinya.

“Karena pernah kami tangkap, tidak ada yang mau ambil, karena takut diambil takut didenda. Makanya kami lakukan langkah persuasif dulu,” jelasnya.

Eldrin Saleh Nuhung menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Maros memiliki Perda khusus mengatur hewan ternak, yakni  Perda Nomor 12 tahun 2010. Perda tersebut mewajibkan pemilik ternak menyediakan kandang tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan ketertiban ternak.

Eldrin yang tak lain mantan Sekretaris DPRD Maros ini menyebutkan dalam perda tersebut diatur juga terkait sanksi bagi warga yang membiarkan pemilik ternak berkeliaran.

“Jika terjadi secara berulang, sesuai dengan perda ditahan selama 3 hari, lewat dari itu kita bisa bawa ke rumah pemotongan hewan untuk dijual,” tutupnya. (wis)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSoal Anak Jalanan, PAN Minta Bentuk Perda
Berita berikutnyaAsesor SDM Aparatur Ahli Madya PPSDM Sebut 1 Oktober Hari Bersejarah
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here