
Makassar, Inspirasimakassar.com: Penghargaan kategori “Pendukung Utama BAZNAS Sejahterakan Ummat” dipersembahkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)-RI tahun 2023 kepada sederet kepala daerah di tanah air. Salah satunya Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto. Tak tanggung tanggung, walikota dua periode ini sudah lima kali berturut turut menerima pengehargaan bergengsi itu.
Penganugerahan BAZNAS Award, merupakan apresisasi terhadap perzakatan yang berkembang di Indonesia, khususnya di Kota Makassar oleh Moh.Ramdhan Pomanto. Prestasi gemilang yang diraih Danny-sapaan akrabnya pun mendapat tanggapan positif berbagai elemen. Salah satunya, M.Ari Fadli,S.STP.
Camat Mamajang ini mengakui, BAZNAS-RI tidak salah menganugerahkan BAZNAS Award kepada orang nomor satu di Makassar itu.
“Penganugerahan itu patut diajungi jempol. Mengapa? Ya, karena tidak semua kepala daerah baik di Indonesia, maupun di Sulawesi Selatan meraih penghargaan serupa dari badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 tersebut,” urai alumnus IPDN/STPDN Jatinangor tahun 2012 ini.
Penganugerahan dari badan yang memiliki tugas dan fungsi, menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional kepada walikota dua periode itu pada kegiatan ber tema “Berkah Berzakat, Terima Kasih Muzaki, Terima Kasih Mustahik” di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Maret 2023.
Mewakili seluruh masyarakat, dan jajaran Pemerintah Kecamatan Mamajang, suami dari Isna Azikin (putri bungsu mantan Bupati Bantaeng dua periode yang kini anggota DPR RI dua periode DR.H.Azikin Solthan, M.Si) bangga atas penghargaan BAZNAS yang diterima walikota di Ibukota Selawesi Selatan ini.
“Semoga beliau dimudahkan dalam setiap langkahnya untuk membesarkan, sekaligus menjadikan BAZNAS Makassar sebagai mitra baik, bukan saja di jajaran Pemkot Makassar, melainkan seluruh masyarakat muslim di kota ini” tuturnya.
Penghargaan yang diterima walikota berlatar belakang arsitek ini, lantaran pelibatannya dalam memajukan BAZNAS Makassar. Utamanya, di bidang pengumpulan. Sederet program yang digagasnya bersama BAZNAS, sebuat saja ZIS dari seluruh ASN dan guru SDN dan SMPN muslim, melalau sistem payroll. Termasuk gagasan infak uang panaik—program mentereng ini sekaligus pertama di Indonesia .
Selama memimpin kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa ini, Danny juga meriah sederet prestasi membanggakan, baik lokal, regional, maupun intrernasional. Sekalipun demikian, selain tetap merendah.
Pria kelahiran 20 Januari 1990 ini juga menilai, Danny selalu berketetapan hati menjadikan BAZNAS berada di garda terdepan, utamanya membumikan hal hal yang bersentuhan dangan ZIS.
Ia malah melihat, kemajuan BAZNAS Kota Makassar saat ini, tentunya bukan semata mata kinerja para komisioner dan unsur pelaksana dibawahnya saja, melainkan tidak terlepas dari dukungan penuh dari Walikota Makassar dan jajarannya, termasuk dengan lembaga terkait, para pembina, dan tentunya para muzakki.
Paling tidak, seluruh komponen yang ada, bersama sama berjuang, menanamkan budaya berzakat untuk seluruh ummat Islam. Apalagi, budaya berzakat itu banyak manfaat yang bisa dipetik. Mulai dari perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Islam yang rahmatan lil alamin.
Jika budaya berzakat itu sudah berjalan dengan baik dan benar, boleh jadi di Makassar sudah tidak ada lagi mustahik, tetapi sudah menjadi muzakki (pemberi zakat). Secara otomatis, akan meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat, tercapainya social society (masyarakat madani).
“Upaya melaksanakan budaya berzakat tentunya dibarengi dengan niat ikhlas, tekad yang kuat, komitmen, konsisten dan dibarengi amanah, maka Insya Allah dampak positifnya dapat diarasakan dan tertanam kuat dalam diri setiap individu,” urainya.
Lurah Mannuruki dan menjadi Sekcam Tamalate tahun 2021 ini berharap BAZNAS Makassar agar terus membuka diri, sekaligus membangun kerjasama dengan berbagai lembaga, dan intansi terakit, sehingga dapat menarik para muzakki lainnya.
Ari—sapaan akrab pemimpin muda berbasic pendidikan bidang pemerintahan, wawasan dan pengalaman, pejabat yang dikenal low-profile yang sarat ide dan inovatif ini mengakui, pimpinannya tersebut (Danny) selalu mengait kaitkan, bahwa, gerakan zakat, tidak lain karena dirinya mengetahui persis keutamaan berzakat. Ia mencontohkan, sejarah peradaban Islam misalnya, mampu mengentaskan kemiskinan. Prestasi paling gemilang terjadi pada periode Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang hanya memimpin sekitar 2 tahun 5 bulan.
Seluruh saat itu masyarakat sangat makmur. Bahkan saking makmurnya, sudah tidak ada satupun dari mereka yang menjadi mustahik (penerima zakat), sehingga alokasi dana zakat yang tersedia disalurkan ke negara lain.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, M.Ari Fadli mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar benar benar menjani roda organsasi dengan baik dan benar. Dalam mengelola zakat, sebaiknya BAZNAS Makassar mengedepankan prinsip 3A. Yakni, Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
Aman Syari harus selaras dengan koridor hukum syari. Tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman Regulasi harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perundangan. Serta, Aman NKRI mempererat persaudaraan anak bangsa, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas/tindakan terorisme, demi menunjang tegaknya NKRI. (din pattisahusiwa)