
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Perkembangan kondisi Resky Adelia kini sudah semakin membaik. Penderita gizi buruk yang sebelumnya sangat kurus, tinggal tulang diliputi kulit. Bahkan, tulang rusuknya menonjol. Nyaris tidak ada lagi daging di pipinya. Hanya saja, kini banyak orang takjub melihatnya.
Putri bungsu pasangan Hamzah dan Hariyani yang lahir 10 Oktober 2011 di Puskesmas Tarowang, Jeneponto itu, pada bulan Agustus 2019, kondisinya semakin memburuk. Hal itu dikarenakan gizi buruk yang dideritanya. Berat badannya kala itu, hanya 4 kg.
Gadis belia yang akrab disapa Adel ini bermukim di Makassar. Juga sesekali pulang ke kampung halaman, di Desa Allu Tarowang, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto.
Kondisi itu membuat terenyuh Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Dia langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial di Provinsi Sulsel serta Kabupaten Jeneponto. Untuk menangani serius kondisi Adel.
Hanya dalam beberapa bulan, setelah ditangani Puskesmas Tarowang dan RSUD Lanto Daeng Pasewang, kondisi Adel kian membaik. Adel hadir dengan penampilan baru. Tubuhnya sudah berisi. Senyumnya sudah mengembang kembali. Berat badannya kini 12 kg.
Kisah Adel pun sampai ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Komisioner KPAI, Jasra Putra pun turut senang dengan kondisi bocah delapan tahun itu. “Alhamdulillah, kondisi tumbuh kembang Resky Adelia kembali normal seperti anak yang lainnya,” ujarnya, Kamis, 27 Februari kemarin.
“Apresiasi yang luar biasa kepada Wagub Sulsel dalam menangani secara cepat kasus gizi buruk, sehingga ananda bisa melanjutkan hak hidupnya yang diakui dalam UUD 1945 pasal 28B ayat 2,” tutur Jasra.
Dalam UUD 1945 Pasal 28B ayat 2, bahwa “setiap anak memiliki hak hidup, tumbuh dan kembang dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
KPAI berharap, hal ini bisa memberikan inspirasi bagi daerah di Sulsel dalam menangani kasus-kasus serupa.
“Apalagi misi Presiden untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul, maka dibutuhkan kerja-kerja lintas bidang dan OPD serta pelibatan masyarakat secara luas. Sehingga perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak bisa dirasakan dampak nyata dalam kehidupan anak dan keluarganya,” terangnya. (said w-relise)