
SALAM INSPIRASI EDISI MARET
Covid-19 yang terjadi secara global memberikan pengaruh pada perekonomian dunia. Meskipun demikian, Sulawesi Selatan memiliki modal dasar yang cukup kuat dalam menghadapinya.Salah satunya adalah inflasi yang terkendali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI-Sulsel), Bambang Kusmiarso, Senin23 Maret 2020 mengakui, tekanan inflasi pada Pebruari 2020 tercatat 2,84% (yoy), lebih rendah dari rata-rata inflasi 5 tahun terakhir, 4.47% (yoy), sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 inflasi tahunan Sulsel menurun.
Sampai pertengahan minggu ke 3 Maret 2020, perkembangan harga pangan wajar. Secara umum, beberapa komoditas menunjukkan deflasi, kecuali gula pasir mengalami kenaikan harga relatif tinggi, 14.23%.
Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebabnya, virus yang mulai merebak di Wuhan China tersebut. Virus ini telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas. Penerapan social distancing dan work from home mulai diterapkan demi menekan penularannya. Malah sejumlah kota besar mengalami karantina massal.

Persoalan karantina inilah menjadi ‘pukulan’ yang tak terhindarkan bagi banyak sektor usaha di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sekalipun demikian, virus ini bak koin yang memiliki dua sisi. Yakni positif dan negatif. Praktisi Keuangan dari May Institute Ellen May misalnya mengatakan, saat krisis terjadi dengan berbagai macam bisa menyebabkan bangkrut. Namun, kerap kali muncul orang kaya baru.
Sebagian orang menyebut, corona tidak sekadar menimbulkan efek negatif, tapi juga efek positif terhadap munculnya usaha baru. Peluang ini muncul berkat kejelian orang-orang dalam memanfaatkan peluang yang ada. Hal tersebut dipicu tingginya tingkat kebutuhan masyarakat. Kasus ini berdampak pada berbagai lini kehidupan, termasuk aktivitas pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena banyak orang yang berfokus pada masalah, dan sedikit orang yang terus berjuang, berfokus pada solusi, berpikir bahwa dia juga bisa. Banyak bisnis yang justru diuntungkan dengan aktivitas Work From Home (WFH) sebagaimana anjuran pemerintah.

Bagi mereka, bisnis adalah tentang bagaimana menolong orang, dan menjual solusi, membarter solusi dengan uang. Demand (permintaan) turun, artinya orang tidak perlu solusi dari bisnis lamamu. Coba putar otak, apa yang orang perlukan saat ini?
Sekalipun demikian, pelaku usaha tidak boleh memanfaatkan kondisi ini untuk menawarkan barang dengan harga selangit demi meraup untung. Seperti kita tahu, sering ditemui toko online yang menjual masker mulut satu boks seharga Rp400 ribu hingga Rp700 ribu. Padahal, harga normalnya, berkisar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.

Munculnya virus yang mematikan begitu banyak kalangan inilah, menjadi pilihan jajaran Majalah Inspirasi, sebagai laporan utama, edisi Maret 2020. Selain laporan utama di atas dibahas tuntas sebanyak 8 halaman, majalah ekslusif setebal 48 halaman warna ini juga mengupas tulisan dari dr.Ian Astarina Mas’ud-Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) Makassar. Putri sulung dari mantan Wartawan Harian Pedoman Rakyat Makassar yang kini Rektor II Unibos Makasar, Dr.Mas’ud Muhammadiah itu menyebutkan setidaknya ada 7 pendekatan pencegahan corona.

Di rubrik politika mengangkat pelaksanaan Rakerda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel di Hotel Claro. Partai wong cilik ini bertekad mengusung calon pemimpin yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. PDIP meyakini, usungannya di pesta demokrasi lokal lima tahunan itu berakhir dengan kemenangan.
Di rubrik politika dua halaman berjudul ‘Memerahkan’ Sulsel itu, salah seorang kadernya, Risma P Sultan mengemukakan, “Kemenangan dalam setiap Pilkada, adalah tekad dan harga mati,”. Tidak lain karena, dalam setiap perhelatan Pilkada, PDIP tak mengusung tokoh yang tidak jelas asal usul ideologinya. Komitmennya membangun pemerintahan yang berpihak kepada seluruh masyarakat, tanpa perbedaan, serta memiliki kematangan yang paripurna. Punya pertimbangan-pertimbangan demi kemaslahatan masyarakat.

Menyinggung rekomendasi ke bakal calon walikota Makasar, Wakil Sekretaris Internal, DPC PDIP Kota Makassar ini melihat, hingga berakhir pelaksanaan Rakerda bertema “Solid Bergerak Mewujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional”, PDIP belum mengeluarkan rekomendasi. “Tetapi, siapapun yang direkomendasikan sebagai Bacalon Walikota Makassar, maka sebagai kader militan, tidak ada pilihan lain, kecuali berjuang memenangkannya.

Di sisi lain, di rubrik secangkir copi, pimpinan Redaksi Majalah Inspirasi, Dr.H.M.Dahlan Abubakar,M.Hum (wartawan utama dewan pers) menulis “Heso Dijemput Perempuan Mesterius Kaget Lihat “Paha Ayam” di Tas. Sedangan pemimpin umum majalah ini, Din Pattisahusiwa menulis perjalanan ke Maluku Utara dalam rubrik wisata. Judul tulisan ‘Imam, Pulau Kuburan sekaligus wisata eksotik di Weda. Selamat membaca. (redaksi)