Rabu, Desember 31, 2025
Google search engine
BerandaBeritaBesok, Walikota Makassar Terima BAZNAS Award 2022

Besok, Walikota Makassar Terima BAZNAS Award 2022

Jakarta, Inspirasimakassar.com:

Badan  resmi, dan satu-satunya yang memiliki tugas dan fungsi  menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) adalah BAZNAS. Badan Amil Zakat Nasional ini dibentuk pemerintah, berdasarkan Kepres No. 8 Tahun 2001. Kepres  itu diperkuat dengan lahirnya UU No  23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

UU ini, semakin mengukuhkan peran BAZNAS, sebagai lembaga berwenang, melakukan pengelolaan zakat secara nasional. 

Senin, 17 Januari 2022, besok, BAZNAS memperingati hari lahir ke-21 tahun di Jakarta. Sejumlah pemimpin daerah mendapat penghargaan BAZNAS Award. Salah satunya, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto. Sejumlah kepala daerah di Sulawesi Selatan juga menerima penghargaan dalam berbagai kategori.

Penganugerahan itu tertuang dalam surat BAZNAS Award 2022 yang ditandatangani  Ketua BAZNAS, Prof. Dr KH. Noor Achmad, MA, tersebut, dalam rangka mengapresiasi kinerja organisasi pengelola zakat, dan stakeholder yang turut mendukung, serta  mendorong kebangkitan pengelolaan zakat di Indonesia.

Tema sentral HUT BAZNAS ke-21 adalah “Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Ummat” ini dipusatkan di Hotel Sultan.

Standar penilaian dalam BAZNAS Award tersebut menggunakan Indeks Zakat Nasional (IZN), serta  penilaian  bersifat kuantitatif dan kualitatif. Salah satu ketegori penerimanya adalah Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, dengan indikator yang dinilai adalah, dukungan kepala daerah mulai dari  aspek regulasi, pendanaan dari APBD dan sarana prasarana lainnya.

Untuk menerima BAZNAS Award 2022 tersebut, Walikota Mohammad Ramdhan Pomanto, didampingi empat komisioner BAZNAS Kota Makassar masing-masing H.Ashar Tamanggong (ketua), Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing (masing masing, Wakil Ketua I,II, dan III), Kabag Kesra Pemkot Makassar (Muh Syarif), serta Kakandepag Kota Makassar (Dr.HM.Arsyad Ambo Tuo), dan komandan BAZNAS Tanggap Bencana (Junaidi), Ahad, 16 Januari, hari ini menuju Jakarta.

Walikota Makasar (tengah) bersama komisioner dan Kabag Kesra Pemkot Makassar

Danny–sapaan akrab walikota dua periode itu mengaku bangga, atas berbagai kegiatan BAZNAS Kota Makassar periode 2021-2026. Teranyar, salah satu program yang bakal menjadi prestasi paling mentereng  dari badan yang berkantor di alan Tedur Bersinar, Kecamatan Rappocini ini adalah, zakat uang panaik. Orang nomor satu di kota berpenduduk lebih 1,5 juta jiwa ini tak tanggung tanggung mendukung rencana program tersebut. Ia malah meminta Zakat Uang Panaik iu segera diberlakukan kepada anaknya yang dalam waktu dekat akan menikah.

Walikota yang juga arsitek ternama ini meminta  BAZNAS Kota Makassar,  terus membumikan keutamaan berzakat. Setidaknya,  berjuang menanamkan budaya berzakat untuk seluruh ummat Islam di Kota Daeng ini.

“Sebab,  budaya berzakat itu banyak manfaat yang bisa dipetik. Mulai dari perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Islam yang rahmatan lil alamin,”  tuturnya, saat menerima komisoner BAZNAS Kota Makasar di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Rabu, 12 Januari, pekan lalu.

Menyoal  BANAS Award yang akan diberikan Presiden Jokowi, walikota yang berpasangan dengan Fatma Rusdy ini menyebutkan, sejak dua periode memimpin ibukota Sulawesi Selatan ini, dirinya sudah mendapat empat kali menerima pengharaagn bergengsi tersebut. Penghargaan BAZNAS kepadanya, lantaran dia dinilai sebagai salah satu kepala daerah (walikota) yang mendukung penuh gerakan zakat.

Danny–sapaan akrab walikota dua periode itu mengaku bangga, atas berbagai kegiatan BAZNAS Kota Makassar periode 2021-2026. Teranyar, salah satu program yang bakal menjadi prestasi paling mentereng  dari badan yang berkantor di alan Tedur Bersinar, Kecamatan Rappocini ini adalah, zakat uang panaik. Orang nomor satu di kota berpenduduk lebih 1,5 juta jiwa ini tak tanggung tanggung mendukung rencana program tersebut. Ia malah meminta Zakat Uang Panaik iu segera diberlakukan kepada anaknya yang dalam waktu dekat akan menikah.

Walikota yang juga arsitek ternama ini meminta  BAZNAS Kota Makassar,  terus membumikan keutamaan berzakat. Setidaknya,  berjuang menanamkan budaya berzakat untuk seluruh ummat Islam di Kota Daeng ini.

“Sebab,  budaya berzakat itu banyak manfaat yang bisa dipetik. Mulai dari perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Islam yang rahmatan lil alamin,”  tuturnya, saat menerima komisoner BAZNAS Kota Makasar di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Rabu, 12 Januari, pekan lalu.

Di bagian lain Danny mengaku, perhatiannya kepada gerakan zakat, tidak lain karena dirinya mengetahui persis  keutamaan berzakat. Dalam sejarah peradaban islam misalnya, zakat  merupakan salah satu rukun Islam, sekaligus mampu mengentaskan kemiskinan. Prestasi paling gemilang terjadi pada masa periode Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang hanya memimpin selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan.

Bersama komisioner BAZNAS

Seluruh masyarakat saat itu sangat makmur. Bahkan saking makmurnya, sudah tidak ada satupun dari mereka yang menjadi mustahik (penerima zakat), sehingga  alokasi dana zakat yang tersedia disalurkan ke negara lain.

Keutamaan tersebut, menjadikan Danny  berketetapan hati menjadikan BAZNAS berada di garda terdepan mengurus masalah perzakatan. Karena itu, Danny  mengharapkan, seluruh jajaran ASN dan non ASN di jajaran  Pemerintah Kota Makassar berzakat setiap bulan di BAZNAS. Begitu pula, masyarakat muslim membiasakan zakat subuh.

“Saya kira kalau orang yang betul betul paham agama, tentunya selalu berzakat. Hanya saja, memang perlu adanya sosialisasi. Apalagi, zakat itu juga dapat mencegah kejahatan. Dan, yang lebih penting, dnegan zakat maka masyarakat akan memperoleh perlindungan dariAllah, ekonomi ummat semakin membaik dan kuat.

Bahkan ummat akan ada ketahanan dan ketangguhan menghadapi begitu banyak masalah di kemudian hari,” urai Danny, seraya menambahkan, BAZANAS makasar juga menggandeng para RT dan RW, seraya menambahkan, jika seseorang berkeinginan mendapatkan banyak rezeki, maka setidaknya usai shalat subuh dapat menyisihkan sebagian rezekinya, sekalipun hanya satu rupiah.

Prestasi ini tentunya bukan hanya lantaran para  komisioner dan seluruh unsur pelaksana dibawahnya, memiliki kemampuan mengelola zakat secara profesional, kredibel, dan amanah, melainkan tidak terlepas dari dukungan penuh dari Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, lembaga terkait, para pembina, dan tentunya para Muzakki.

Di sisi lain, Danny melihat, BAZNAS adalah lembaga legal. Badan ini,  benar benar berada di tengah tengah masyarakat yang membutuhkan. Malah, dalam berbagai momen dan peristiwa, tim BAZNAS Kota Makassar malah paling cepat membantu. Sebut saja kebakaran, atau musibah lainnya.

Secara terpisah, Ketua BAZNAS Kota Makassar,  H.Ashar Tamanggong mengaku salut dengan perhatian Walikota, Danny Pomanto.

“Pak Walikota Makassar memang layak mendapat pengjhargaan dari BAZNAS. Tidak lain karena, bukan saja mendukung, tetapi Pak wali juag terus memberi suport dan dkungan sangat luar biasa. Komitmen beliau membesarkan BAZNAS di Kota Makassar begitu kuat dna tak diragukan lagi,’ tuturnya, seraya menambahkan,  tak dinafikan, dalam ranah praktek dan kenyataan, upaya melaksanakan budaya berzakat tentunya  dibarengi dengan niat ikhlas, tekad yang kuat, komitmen, konsisten dan  dibarengi amanah. Insya Allah dampak positif dapat diarasakan tatkala budaya zakat sudah tertanam kuat dalam diri setiap individu.

Jika budaya zakat itu sudah berjalan, boleh jadi di Makassar sudah tidak lagi  mustahik, tetapi sudah menjadi muzakki (pemberi zakat). Cecara otomatis, terbentuk masyarakat yang saling empati, simpati, silih asah, silih asih, silih asuh, meningkatnya angka kesejahteraan masyarakat, tercapainya social society (masyarakat madani). Ashar Tamanggong menambahkan, saat ini, banyak masyarakat menaruh perhatian dan harapan ke BAZNAS Kota makassar.

Komisioner BAZNAS Kota Makassar di Jakarta

H.Ashar Tamanfggong menyebutkan,  sekalipun baru dilantik pada 30 April 2021 oleh Walikota Makassar, namun kegiatan kegiatan yang dilakukakan jajarannya melebihi hari kerja.  Hari Sabtu dan Ahad misalnya dilakuklan aksi Bersih Bersih Masjid (BBM), serta penyaluran bantuan bulanan kepada kaum dhuafa. Hingga Desember  2021, BAZNAS Kota Makassar telah menyalurkan anggaran Rp26 miliar. Sedangkan tahun 2022 ini, akan lebih mengoptimalkan pengumpulan zakat. Target pengumpulan tahun ini lebih Rp80 miliar.

Salah satu program unggulan BAZNAS Kota Makassar adalah,  Bantuan Operasional Dhuafa Produktif kepada UMKM. “Bantuan modal kepada UMKM ini tentunya didahului asesmen oleh tim. Bantuan ini tanpa pengembalian, alias diberikan secara cuma cuma. Besarannya mulai Rp1 juta hingga Rp7 juta.

BAZNAS melihat, kurang majunya para UMKM selain kurang memiliki kemampuan mengelola usaha, juga di antara pengusaha kecil ini sering menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Karena pinjaman modal dari rentenir itulah, sehingga usaha mereka tidak berkembang, lantaran selalu memikirkan mengembalikan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi tersebut. Jika proses itu terus dilakukan, tentunya para UMKM ini hanya memperkaya rentenir.

Pernyataan senada diikemukakan tiga komisoner BAZNAS lainya. Bagi Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, maupun Waspada Santing menjelaskan, zakat merupakan  rukun Islam ketiga ini, merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi. Pertama dimensi vertikal, yaitu ibadah dalam bentuk pengabdiaan secara hablum minallah, dan ibadah yang berdimensi horizontal, yakni berbentuk pengabdian sosial (hablum minannas). Konteks pemaknaan tersebut, menjadikan zakat sangat kompleks.

Salah seorang calon penerima bantuan bulanan (kopiah hitam)

Menurut mereka, potensi ummat Islam di Kota makassar demikian besar. Jika dikelola maksimal, tentunya penerimaan zakatn bisa mencapai triliunan rupiah. Sebuah potensi yang sangat besar. Jika dimaksimalkan potensi zakat dan pemberdayaannya yang merata, maka akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap kesejahteraan masyarakat.

Guna mencegah kemiskinan, salah satunya dengan mewujudkan komitmen berbudaya zakat. Untuk itu, mari bersama kita tumbuhkan gairah berzakat, berinfak dan bersedekah. Mengapa?, Ya karena,  di dalam amwal (harta) dan kasab (usaha) setiap orang, terdapat hak orang lain di dalamnya. Artinya, hanya dengan zakatlah, dapat menyentuh hak hidup orang banyak, yaitu pemenuhan kehidupan ekonomi.

Salah satu bentuk asesmen

Berbagai program  Bidang Pendistrubisan dan Pendayagunaan yang dipimpinnya segera dieksekusi. Program program tersebut menyasar penerima manfaat ZIS sesuai delapan asnaf. kaum dhuafa, sekaligus para pengusaha kecil yang betul betul masuk dalam golongan orang yang berhak menerima zakat, atau asnaf, seperti tersirat dalam  surat At-Taubah ayat 60.

Selain fakir –mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup, dan miskin–mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar hidup. Ada pula amil–mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, mu’allaf–mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.

Termasuk,  hamba sahaya–budak yang ingin memerdekakan dirinya, gharimin–mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya,serta fisabilillah–mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, dan ibnu sabil–mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

“Ke delapan asnaf itu menjadi patokan atau pegangan tim Sembilan BAZNAS Kota Makassar dalam melakukan survey.  Tahun lalu (2021) BAZNAS Makassar telah menyalurkan bantuan uang tunai, beras dan kebutuhan pokok lainnya kepada  56 penerima, dan tahun 2022 ini naik menjadi 75 penerima,” ujar H.Jurlan Em Saho’as di balik telepon seluler di Hotel Sultan Jakarta.  (din pattisahusiwa)

Din Pattisahusiwa
Din Pattisahusiwahttps://inspirasimakassar.id
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments