Belum lama ini, saya berniat bertemu Bupati Takalar, Dr.H.Burhanuddin Baharuddin,MSi di ruang kerjanya, namun belum kesampaian, karena berbagai kesibukan beliau.

Memanfaatkan waktu luang tersebut, saya menyempatkan diri mengorek kisah sukses pemilik bengkel Annisa Variasi Takalar. Syarifuddin. Bengkel ini terletak persisi di Kelurahan Palantikan, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar. (Makassar-Kabupaten Takalar menempu perjalanan satu setengah jam menggunakan kendaraan).

Seiring meningkatnya kendaraan roda empat, maka bengkel variasi dan asesoris, serta bisnis turunannya terus bertumbuh. Tujuannya, untuk menjawab pemilik kendaraan yang selalu berharap tunggangan mereka tetap trendy, bergaya, unik, serta tampil beda dari kendaraan lainnya. Para pelaku dibisnis otomotif ini pun semakin bersaing. Persaingan inilah mendorong mereka untuk terus berinovasi. Salah satunya, Bengkel Annisa Variasi di Kelurahan Palantikan, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

Bengkel ini didirikan Syarifuddin, enam tahun silam. Ayah lima orang anak masing-masing Hanima Saputri, Dwi Riska Damayanti, Tri Tasya Damayanti, Annisa Cantika Damayanti, serta Kharisma Damayanti ini pun mengaku siap bersaing dengan pebengkel terkenal lainnya baik di Sulawesi, maupun Indonesia timur. Buktinya, sejumlah kendaraan dari Makassar, termasuk sejumlah kabupaten tetangga seperti Gowa, Jeneponto, Bantaeng, dan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Selatan kini menjadi langganan tetapnya.

“Bahkan, ada dari Mamuju (Ibukota Provinsi Sulawesi Barat) yang membawa kendaraan mereka ke bengkel Annisa ini. Selain mobil pribadi, juga kebanyakan mobil dinas yang divariasi,” tutur tamatan SMA.

Di bengkel yang menggunakan nama panggilan puteri ke-empatnya, Annisa Cantika Damayanti tersebut, Syarifuddin membulatkan tekadnya untuk terus membangun kualitas kerja. Tidak lain karena, para pemilik kendaraan selalu mengedepankan lifestyle baru. Untuk itu, dia terus mengedepankan kualitas kerja, agar menghasilkan yang terbaik. Selain mengerjakan variasi mobil, juga service antara lain kaca film, audio, AC, alarm, dan lainnya.

Soal ide dan inspirasi membangun bengkel ini, anak kelima dari sembilan bersaudara pasangan Bagenda dg Jowa dan Besse dg Pa’ya ini mengaku, berawal dari tekadnya memiliki bengkel sendiri, setelah sekian tahun menjadi karyawan salah satu bengkel mobil di Makassar. Saat itu, selesai tamat SMA, dia memilih hijrah ke Makassar untuk mencari dan memperdalam pengetahuan di bidang variasi.
Bermula dari Gade Kalung Istri, Bengkel Annisa Variasi Takalar Laris Manis
Saat bekerja di Makassar, Syarifuddin tidak sekadar mencari sesuap nasi. Melainkan bekerja sekaligus mempelajari lebih mendalam dengan cara ATM (Amati, Teliti, dan Modifikasi). Mengapa? Ya, karena dia berprinsip tidak ada satu manusia pun yang lahir langsung berlari. Pastinya, dimulai dari merangkak, belajar jalan. Setelah itu, baru berlari kencang.

Saat memiliki lima oarang anak dan kaya pengalaman di bidang variasi, Syarifuddin memilih pulang kampung di Takalar. Di tanah kelahirannya itu, dia bertekad mendirikan bengkel sendiri. Hanya saja, untuk memulainya, selalu terkendala modal.

Sekalipun demikian, lelaki Makassar kelahiran Takalar, 33 tahun ini pun berkompromi dengan Hanima Jaya, istrinya. “Bayangkan saja, untuk mulai mendirikan bengkel ini, saya harus menggadekan kalung emas istri, serta buku BPKB kendaraan. Uangnya, saya gunakan membeli peralatan bengkel seadanya. Kemudian mulai bekerja. Ternyata hasil kerja saya disukai pemilik kendaraan. Dari situ, setiap saat berdatangan pelanggan lainnya. Setelah mendapat sedikit biaya, langsung menebus kalung istri. Begitu seterusnya” tuturnya, seraya menambahkan, untuk menjaga loyalitas pelanggan, selain dengan menjaga kualitas pekerjaan, juga harus jujur, dan pelayanan maksimal.

Setelah berkembang dan mulai dikenal luas, dia memberanikan diri mempekerjakan lima karyawan. Tentunya, sebelum karyawan ini bergabung, mereka harus terampil dan mempunyai pengetahuan tentang variasi.

Sekalipun telah mendirikan bengkel Annisa, namun tahun pertama dia belum memetik untung. Tetapi dia tidak putus asa, melainkan terus menciptakan inovasi-inovasi baru.

Menyinggung biaya variasi, Syarifuddin tidak mematok harga maksimal. Melainkan tergantung dari budget dan aksesoris baik interior maupun eksterior yang akan dikerjakan. Aksesoris interior bisa berupa kulit kursi dan rem tangan. Sedangkan aksesoris eksterior, diantaranya lampu mobil dan wiper. Dengan berbagai aksesoris mobil yang tersedia, pembeli dapat mengupgrade desain mobilnya. Ini bertujuan, untuk menjaga loyalitas pelanggan.

Soal omzet, Syarifuddin tidak menjelaskan secara rinci. Yang pasti, bengkel yang dibangun dengan modal pas-pasan, kini telah membuahkan hasil. Bahkan, dia telah menabung untuk membangun satu cabang bengkel variasi lagi. “Insya Allah rencana ke depan, saya akan mendirikan cabang lagi,” urai pengurus Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Cabang Takalar ini. (din)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here