Makassar, Inspirasimakassar.com:

Sehat adalah impian dan harapan semua orang. Begitupun yang dirasakan oleh Syarifa Adian (56 tahun). Ibu dari 5 orang anak ini berharap agar seluruh keluarganya selalu sehat meski Ia dan keluarga telah menjadi peserta JKN-KIS.

Syarifa yang berasal dari segmen peserta PPU (Pekerja Penerima Upah) ini mengungkapkan bahwa meski telah merasa aman dan terlindungi karena telah menjadi peserta JKN-KIS, jika Ia disuruh memilih maka Syarifa berharap tidak akan pernah menggunakan kartu JKN-KISnya tersebut.

“Sejak mempunyai kartu JKN-KIS ini, saya sih berharap tidak pernah gunakan yah, akan tetapi kita hanya bisa berharap dan berencana, semua kejadian yang terjadi sudah diatur oleh Allah SWT. Sama halnya dengan yang saya alami beberapa waktu lalu, suami saya ternyata mengalami gangguan di paru-parunya.  Kata dokter yang memeriksa, ada cairan didalam paru-paru yang mesti dikeluarkan (saya kurang tau nama penyakitnya secara medis tapi ini akibat dari suami saya yang seorang perokok berat). Karena kondisi tersebut, akhirnya saya pun harus mendampingi suami yang mesti bolak balik masuk rumah sakit,” ujarnya.

Awalnya sempat was-was juga apakah pengobatan biaya suami saya tersebut akan dijamin sepenuhnya oleh JKN-KIS atau bagaimana. Dan ternyata Alhamdulillah semuanya dijamin .Tidak ada satu rupiah pun yang saya keluarkan waktu itu. Bahkan hak kami yang harusnya mendapatkan kamar perawatan kelas dua, tetapi karena full, kami pun dititip di ruang perawatan satu tingkat di atas hak kami dengan fasilitas yang sangat memuaskan bagi kami”, tutur Syarifa.

Syarifa juga menambahkan bahwa berkat biaya pengobatan suaminya yang dijamin oleh program JKN-KIS, setidaknya kondisi keuangan keluarga Syarifa tidak terlalu terpengaruh karena harus mengeluarkan biaya yang banyak.

“Yang namanya sakit, pasti adalah biaya-biaya yang tak terduga diluar dari biaya orang sakit. Seperti biaya transport, biaya makan atau biaya lain-lain.Tapi sebenarnya itu tidak seberapa jika harus dibandingkan dengan biaya obat, konsul dokter dan biaya rawat inap di rumah sakit jika tidak menggunakan kartu JKN-KIS. Intinya saya sekeluarga sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS”, tutup Syarifah. (WR)

BAGIKAN
Berita sebelumyaWalikota Makassar Minta, Kembalikan Kejayaan Makassar
Berita berikutnyaSanawiah Raih Hadiah Utama Party Kemerdekaan Sanggar Bunda
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here