
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Kurva perkembangan pandemic virus corona terus menaik. Akibatnya, berbagai bidang, mulai ekonomi, hingga pendidikan, dan lainnya mengalami masa sulit. Pendidikan misalnya, belum memungkinkan untuk dilakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah. Salah satu solusi terbaik adalah, tetap meminta anak didik untuk belajar di rumah, hingga tanggal 17 April 2020, atau hingga virus mematikan asal Wuhan ini berlalu. Demikian, Penjabat Walikota Makassar, M Iqbal Suhaeb, Senin, 30 Maret 2020.
M Iqbal Suhaeb menyebutkan, keputusan memperpanjang masa belajar di rumah dilakukan menyusul Surat Edaran (SE) Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 443.2/2181.DISDIK Tahun 2020 tentang Perpanjangan Masa Belajar di Rumah pada Pendidikan SMA/MA, SMP/MTS sederajat dan SLB Negeri dan swasta se-Sulawesi Selatan.

Berdasar SE Gubernur Sulsel tersebut, demikian Iqbal Suhaeb, Pemkot Makassar juga mengeluarkan SE mengenai perpanjangan belajar jarak jauh di Makassar tersebut. SE tertanggal 30 Maret 2020 dengan Nomor 440/129/S.Edar/Disdik/III/2020 mengenai Tindak Lanjut pencegahan Penularan Covid-19 di Kota Makassar.
Surat Edaran yang ditandatangani Iqbal menjabarkan tentang pelaksanaan proses belajar di rumah bagi peserta didik serta bekerja dari rumah bagi guru dan tenaga kependidikan di Kota Makassar pada seluruh jenjang pendidikan formal TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta serta jenjang pendidikan non formal pada PAUD, SPNF dan PKBM diperpanjang dari tanggal 1 April hingga 17 April 2020. Melanjutkan proses belajar mengajar menggunakan mode daring di rumah masing-masing peserta didik melalui penugasan terpimpin yang dikoordinasikan oleh masing-masing guru dan atas pendampingan orang tua sesuai dengan ketersediaan aplikasi yang dapat digunakan.
Para guru atau tenaga pendidik melakukan tugas piket secara bergiliran kecuali. Kecuali yang berusia di atas 50 tahun, wanita yang sedang mengandung dan atau memiliki riwayat penyakit kanker, darah tinggi, gangguan ginjal atau diabetes agar melaksanakan tugas dari tempat tinggal masing-masing.
Termasuk agar senantiasa menjaga lingkungan tetap higienis, menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta terus menerus menyerukan kepada orang tua peserta didik agar mengawasi anak-anaknya untuk tetap berada di rumah dan melakukan social distancing.
“Kita juga cermati perkembangan yang terjadi dan memang belum memungkinkan untuk dilakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah. Makanya solusi terbaik tetap meminta anak didik untuk belajar di rumah saja dulu sambil berharap virus ini cepat berlalu,” ujar Iqbal. (Ishadi ishak)