Makassar, Inspirasimakassar.com:

Seko merupakan salah satu kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini sempat viral pada beberapa tahun lalu dengan ojek termahal di dunia. Untuk ke Masamba, ibu kota Luwu Utara, penduduk Seko harus merogoh kocek 1,5 juta rupiah untuk membayar ojek motor.

Di bulan kemerdekaan, Pertamina pun tetap mencanangkan wilayah tersebut sebagai lokasi BBM Satu Harga melengkapi 3 lokasi lainnya di Sulsel (infografis terlampir), distribusi BBM ke Seko dilakukan dengan mobil tanki sejauh total 187 KM dari Terminal BBM Palopo di Bua.

Diketahui sejak tahun 2017, Pertamina Regional Sulawesi mampu merealisasikan 26 titik BBM satu harga dan akan terus bertambah guna menghadirkan kemerdekaan energi bagi masyarakat bumi celebes ini.

Di 26 titik (sesuai infografis terlampir) BBM Satu Harga di Sulawesi ini, BBM yang dijual adalah Premium seharga Rp 6.450,-/liter dan Solar seharga Rp 5.150.-/liter.

Executive GM Pertamina Commercial & Trading Regional Sulawesi Rama Suhut Sinaga mengatakan Pertamina terus berkomitmen menghadirkan energi berkeadilan sesuai dengan amanat UU No. 30 tahun 2007 mengenai energi dimana Pertamina terus mendorong availability, accessibility, acceptability dan affordability energi di suatu wilayah.

Sesulit apapun medannya, Pertamina terus berkolaborasi dengan Pemerintah setempat dan stakeholder terkait guna mewujudkan itu.

“Pertamina melaksanakan penugasan Pemerintah menjamin ketersediaan energi hingga ke pelosok tersulit, agar semua dapat menikmati kemerdekaan energi,” ujarnya, Senin 16 Agustus 2021.

Sebelum ada SPBU BBM Satu Harga di Seko, SPBU terdekat terdapat di Sabbang dengan jarak 118 KM dari Seko, sehingga harga BBM bisa mencapai Rp 25.000,- hingga Rp 30.000,- per liter. Sejak beroperasi pada Juni 2021, konsumsi BBM mencapai 20 kilo liter untuk Premium dan 20 kilo liter untuk Biosolar.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengapresiasi langkah yang dilakukan Pertamina. Ia mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Pertamina, BPH Migas dan Kementerian ESDM untuk mempercepat proses SPBU ini agar segera menekan harga bahan pokok yang melambung sangat mahal di Seko.

“Dulu di Seko ini paling murah harga untuk premium itu Rp 25.000 per liternya. Sekarang dengan adanya SPBU Satu Harga ini harganya Rp 6.450,- per liternya. Kalau bio solar sebelum ada SPBU juga mahal, bisa sampai Rp 30.000, sekarang masyarakat kita di Seko bisa beli Rp5.150 saja per liter,” ujar Bupati perempuan pertama di Sulsel itu. (hadi)

BAGIKAN
Berita sebelumyaHarper Perintis Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Kompleks Lepping
Berita berikutnyaObituari Andi Darussalam Tabussala : Pergi Setelah Memperoleh Mukjizat Kehidupan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here