Di lokasi percontohan

Soppeng,Inspirasimakassar,com:

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar  menggagas pembentukan kelompok pemberdayaan sapi qurban di Dusun Jolle, Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata, Kabupaten  Soppeng.

BAZNAS mengharapkan kelompok itu bekerja secara profesional. Tentunya dimulai dari pemeriharaan, penyediaan pakan, pemeliharaan, hingga  pemasaran. Lembaga pemerintah nonstruktural  yang bermarkas di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini Kota Makassar inipun siap memberikan bantuan modal untuk bibit sapi.

Demikian yang mengemuka di sela sela pertemuan tim BAZNAS Kota Makassar bersama kelompok peternak sapi qurban Dusun Jolle, usai shalat Jumat, 5 Agustus 2022. Pada pertemuan itu, setidaknya, 22 warga yang berpengalaman mengembangkan ternak di dusun berjarak sekitar 10 Km dari Kota Watansoppeng ini  menyatakan siap membentuk kelompk dan sekaligus siap bekerja maksimal.

Pertemuan dengan warga

“Kami sangat siap, jika BAZNAS Kota Makassar dapat membantu pengadaan anak sapi. Kami berkeyakinan, jika bantuan ini terealisasi,  tentunya kami  memeliharanya dengan baik, sehingga bisa memenuhi permintaan sapi qurban, baik untuk keperluan di desa ini, atau Soppeng, maupun kebutuhan di Makassar, atau daerah lainnya,” ujar seorang warga.

Di bagian lain warga setengah baya ini mengaku, kehadiran BAZNAS Kota Makassar di tengah tengah warga, mengingatkan dia pada falsafah hidup warga di dusun ini.

 “Untuk diketahui, bahwa, falsafah hidup yang selalu menjadi pegangan masyarakat di dusun ini secara turun temurun yakni “tamu merupakan anugrah dari Allah. Oleh karenanya, kehadiran BAZNAS Kota Makassar kali ini insya Allah membawa hikmah, dan kebaikan. Kami senantiasa  mensyukuri kehadiran bapak bapak dari BAZNAS Kota Makassar,” tambah kepada inspirasimakassar.com.

Dalam pertemuan itu pula disebutkan, sebelumnya, salah satu bank plat merah  telah memberikan modal berupa anak sapi. Setelah dijual seluruh modal dikembalikan, termasuk bunga. Hanya saja, pihaknya sangat tertarik, setelah mendengar  tidak ada pengembalian modal yang nantinya diberikan BAZNAS Kota Makassar.

“Berbagai program BAZNAS Kota Makassar itu sudah merambah di masyarakat. Malah, kami di dusun terpencil ini pun telah mendengarnya. Makanya, saat kedatangan bapak bapak ke sini, tentunya  kami senang. Semoga usaha kami  nantinya lebih baik, dan bermanfaat bagi masa depan,” ujarnya.

Seorang peternak sapi

Menjawab harapan warga, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as, didampingi Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Ahmad Taslim, dan Kabid Bidang II Astin Setiawan, serta tiga staf—Kamsir Ahmad, Mudatsir, serta Syarifuddin Pattisahusiwa  mengaku, kehadiran mereka, selain mengasesmen calon penerima bantuan bulanan,  bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM, dan biaya pendidikan bagi anak keluarga kurang mampu, juga  menyasar peternak sapi.

H.Jurlan Em Saho’as  mengharapkan, para peternak sapi terus menggiatkan usaha mereka, sehingga kebutuhan sapi potong untuk momen hari raya Idul Adha nantinya terpenuhi .

“Setiap momen hari raya Idul Qurban, selain membutuhkan sapi yang banyak, juga sehat. Karena itu, penggemukan ternak sapi harus menjadi perhatian, sekaligus nantinya menjadi kunci keberhasilan. Ini juga nantinya sebagai model pemberdayaan ekonomi masyarakat,” urai Jurlan—sapaan akrabnya.

Dusun Jello

Menurutnya, kebutuhan sapi untuk kebutuhan hari raya Idul Adha tahun 1443 H/2022 M di Kota Makassar tahun 2022 saja ribuan ekor, belum lagi di kabupaten dan kota lainnya di Sulawesi Selatan ini. Kebutuhan inilah setidaknya dijadikan peluang bagi peternak sapi di Dusun Jolle.

Menyinggung dana, Jurlan mengaku berasal dari donasi salah saorang muzakki di Kota Makassar yang menyerahkan zakat terikat kepada BAZNAS Makassar. Zakat terikat ini diamanahkan untuk warga di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Dan, salah satu dusun adalah Jolle.

Jurlan menambahkan, dalam menjalankan program penggemukan sapi, BAZNAS Makassar tidak serta-merta memberikan hewan ternak saja, melainkan juga  melakukan pendampingan. Malah, bila perlu BAZNAS Makassar juga membantu pendistribusian.

Apalagi, demikian jurnalis yang juga sutradara ini, harga sapi qurban setiap tahun terus melambung.

“Dari tahu ke tahun, harga sapi qurban naik minimal satu juta rupiah. Jadi, jika nantinya diberikan pakan yang baik, dipelihara dengan baik, tentunya berat badan bertambah. Di sini, bapak bapak mendapat keuntungan yang lebih besar,” tutupnya.

Pernyataan senada dikemukakan Ahmad Taslim. Dia menyakini, jika saja peternak sapi di Dusun Jolle jeli melihat peluang, tentunya kelak akan mendatangkan manfaat besar bagi peningkatan ekonomi mereka, sekaligus diharapkan bisa mewujudkan kemandirian, dan pengentasan kemiskinan.

Ahmad Taslim yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Da’wah Wal  Irsyad (DDI) Galesong Baru, Jalan  Yos Sudarso, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ini menyebutkan, sebelum menetapkan siapa saja yang akan mendapatkan bantuan dari zakat terikat tersebut, didahului dengan asesmen. Setelah asesmen, pihaknya melakukan pembicaraan dengan tim lainnya, untuk menyerahkan bantuan.

“Yang jelas, kami akan melakukan pembicaraan atas permintaan dan harapan warga di sini,” ujar Gus Taslim–sapaan akrab Pimpinan Pondok Pesantren Darul Da’wah Wal Irsyad (DDI) Galesong Baru, Jalan Yos Sudarso, Makassar ini.

Setelah melakukan pertemuan, tim BAZNAS Kota Makassar, maupun peternak  langsung melakukan peninjauan ke lokasi peternak, untuk melihat contoh kandang, sekaligus rumput sebagai bahan makanan sapi. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaEkonomi Sulsel Tumbuh 5,8 Persen
Berita berikutnyaKB IKM Parepare Gathering di Malino
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here