
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Sistem Pelaporan Keuangan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen BAZNAS, atau istilah krennya, SIMBA berfungsi sebagai alat untuk menginput transaksi, menyusun laporan keuangan, dan mengelola data ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) serta DSKL (Dana Sosial Keagamaan Lainnya) dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Salah satu SIMBA terbaik di Indonesia adalah BAZNAS Kota Makassar.
Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua BAZNAS Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, M. Shafik Avicenna, SP, di sela sela kunjungannya ke BAZNAS Kota Makassar, Jumat, 11 Juli 2025. Kunjungan silaturahmi M.Shafik Avicenna dan rombongan itu diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar HM.Ashar Tamanggong, didampini Wakil Ketua II dan III (H.Syahruddin Mayang dan H.Waspada Santing). Hadir pula Kabag III Bidang Pelaporan dan Keuangan, Badal Awan, serta Kabag IV Bidang Adm, Umum, dan SDM—Fitri Ramly.
M. Shafik Avicenna, SP mengakui, pihaknya juga didampingi Ahmad Zubaidi, S.H.I., M.H. (Wakil Ketua III), Sarjono (Wakil Ketua IV), serta sejumlah staff pelaksana.
Menurutnya, maksud kunjungan ke BAZNAS Kota Makassar, untuk bejalar transaksi melalui sistem penginputan SIMBA.
“Jadi sebelum kami ke BAZNAS Makassar ini, terlebih dahulu teah disampaikan dari BAZNAS RI, jika SIMBA BAZNAS Makassar salah satu terbaik di Indonesia. Makanya kami datang untuk belajar di sini,” ungkap M. Shafik Avicenna.
Karena itu, jelasnya, pihaknya mengharapkan BAZNASS Makassar dapat membekali staff pelaksana BAZNAS Kutai Kartanegara, agar mereka dapat menerapkan dengan baik.
“Kami menitip staff pelaksana di BAZNAS Makassar ini, agar mereka dapat belajar dengan baik. Semoga staff pelaksana di BAZNAS Makassar ini dapat menularkan ilmunya kepada staf BAZNAS Kutai Kartanegara,” harap M.Shafik Avicenne.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong menerima baik kunjungan tersebut. Ia malah merasa bersyukur, jika lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar itu sebagai salah satu terbaik di Indonesia.
Di bagian lain, HM.Ashar Tamanggong juga menjelaskan berbagai program unggulan BAZNAS Makassar. Program program unggulan tentunya bersentuhan dengan ummat dan keummatan, utamanya yang tergolong dalam delapan asnap, atau penerima bantuan. Yaitu, fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Keseluruhan program BAZNAS juga tetap merujuk pada prinsip-prinsip pengelolaan zakat yang aman secara syariat, aman dari sisi regulasi, dan aman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Prinsip ini memastikan pengelolaan zakat dilakukan sesuai dengan ajaran agama Islam, tidak melanggar hukum yang berlaku, dan tidak digunakan untuk kegiatan yang membahayakan negara. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)