Site icon Inspirasi Makassar

BAZNAS Fasilitasi Anak Dhuafa di Masale Masuk Pesantren

????????????????????????????????????

H.Jurlan Em Sahoas

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Setelah ‘menyisir’ dua RW, yakni RW IV dan V di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukkang, Tim Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) Kota Makassar memperoleh berbagai data. Di kedua RW tersebut, tim BAZNAS menemui kaum dhuafa yang menghuni rumah rumah kumuh.

Dibawah pimpinan H.Jurlan Em Saho’as, empat anggota tim BAZNAS Kota Makassar, masing masing Asti Setiawan, Dayat, Ahmad Kamsir, dan Syarifuddin Pattisahusiwa menemui langsung kaum dhuafa. Mereka menempati rumah rumah kumuh, sementara di sekitaran mereka terlihat rumah rumah megah.

“Kami memasuki rumah rumah yang dihuni kaum dhuafa. Satu per satu kami tanyai, utamanya menyangkut pekerjaan, dan hal lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari, dan rencana ke depan. Kami juga, menanyai anak anak mereka. Menanyai pendidikan, dan cita cita mereka,” tutur H.Jurlan Em Saho’as.

Selain menghuni rumah kumuh, kaum dhuafa yang ditemui kebanyakan bekerja sebagai pengumpul barang barang rongsokan, plastik, dan lainnya. Tetapi, ada juga sebagian orang tua yang hanya tinggal di rumah, sementara anak anak mereka yang bekerja sebagai penjual tisu.

 “Sangat disayangkan, ada sejumlah orang tua yang tinggal di rumah. Malah ada yang menyuruh anak, atau istri menjual tisu. Anak anak ini relah putus sekolah, karena hasil jual tisu itu lumayan besar,” ujar sejumlah warga di RW IV, Sabtu, 14 Mei 2022.

Di sisi lain, sejumlah orang tua mengharapkan  BAZNAS bisa memfasilitas anak anak mereka untuk melanjutkan pendidikan ke SMP, atau SMA. Malah, ada yang kepingin anak anak mereka masuk pesantren.

“Dua anak saya ini suka mengaji. Keduanya juga sudah menghafal beberapa juz Al-Qur’an. Hanya saja, saya kekurangan biaya untuk melanjutkan mereka ke pesantern. Kami harapkan, jika BAZNAS bisa memberikan bantuan, kami bersyukur,” tutur warga lainnya.

Mendengar permintaan sejumlah orang tua, H.Jurlan Em Saho,as yang juga Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar ini mengatakan, pihaknya siap memfasilitas anak anak anak tersebut ke pesantren.

“BAZNAS siap membiayai  anak anak yang kepingin masuk pesantren. Yang penting, mereka betul betul mau belajar, dan tinggal di pesantren,” ujarnya.

Jurnalis yang juga sutradara  ini berharap, anak anak kaum dhuafa di Kelurahan Masale nantinya bisa meningkatkan kecerdasan mereka, sehingga kelak bisa mengangkat tarap hidup keluarga. Nantinya, bisa berimbas pada peningkatan kesejahteraan keluarga dan berguna bagi masyarakat sekitar.

“BAZNAS berupaya memutus rantai kemiskinan, makanya, kami sangat peduli dengan cara mengoptimalkan program beasiswa pendidikan, termasuk para santri sebagai salah satu alat untuk memperbaiki kualitas ekonomi, sekaligus pendidikan masyarakat yang tergolong miskin,” tambahnya.

Kepingin anak anaknya masuk pesantren (pakai topi)

Menyinggung sumber dana, Jurlan mengaku, berasal dari donasi para Muzakki yang ada di Kota Makassar.

 “Semoga program ini menjadi pemantik bagi muzaki yang memberikan sebagian hartanya demi pendidikan dan masa depan anak anak kita, utamanya dari kalangan dhuafa di Kota Makassar di Indonesia,” kata dia, seraya menambahkan, untuk tahun 2022 ini, BAZANAS memprogram 1000 penerima beasiswa mulai dari  SD,SMP,SMA, dan mahasiswa S1 dan S2, tentunya melalui asesmen yang ketat.

Seperti diketahui, sebelum  melakukan survei langsung ke kaum dhuafa, Tim BAZNAS terlebih dahulu mendatangai Kantor Kelurahan Masale di Jalan Ance Dg Ngoyo,Lorong II, Rabu, 11 Mei 2022.

H.Jurlan Em Saho’as menyebutkan, sebelum turun menemui kaum dhuafa di kelurahan berpenduduk sekitar 14 ribu jiwa tersebut, terlebih dahulu mengambil data di Kantor Kelurahan Masale, di Jalan Ance Dg Ngoyo,Lorong II.

Anak anak ini siap masuk pesantren

“Jadi setelah kami menerima data kaum dhuafa dan mendengar pemaparan dari Lurah Masale ini baru  kami melakukan asesmen langsung ke lapangan. Apakah, mereka betul betul  termasuk dalam kategori dhuafa atau tidak, dan apakah mereka berhak menerima bantuan dari BAZNAS atau tidak” ujar Jurlan.

Di hadapan Lurah Masale Jurlan bersama tim menyebutkan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada kaum dhuafa di Kelurahan Masale.

Menjawab pertanyaan Inspirasimakassar.com soal siapa saja kaum dhuafa yang dimaksud? Lelaki Bugis kelahiran Makassar ini mengaku, adalah mereka seperti tersebut dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60. Yakni, hanyalah untuk orang-orang fakir, atau mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin– Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. Amil-mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Termasuk para Mu’allaf-mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Hamba sahaya- Budak yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin- mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah- Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, dan Ibnus Sabil–mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.(din pattisahusiwa)

Exit mobile version