Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com:

Dikonfirmasi seputar penyerahan penanganan kasus dugaan ijazah palsu HM Basli Ali sebagai calon Bupati Kepulauan Selayar dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Selatan kepada Bawaslu Kepulauan Selayar telah dibenarkan oleh Ketua Bawaslu Selayar, Suharno, SH via WhatsAppnya malam tadi sekitar jam 21.20 Wita,  (24/09/20).

“Bawaslu saat ini telah melakukan kajian dan penelitian syarat formil dan materiil dari laporan yang disampaikan oleh Burhan, SH dari LSM Pembela Rakyat (Perak) melalui Bawaslu Propinsi Sulsel. Dan ini tentu harus disesuaikan dengan prosedur penanganan laporan dugaan pelanggaran Tindak Pidana Pemilihan Umum (Pemilu).” ungkap Suharno.   

         Dari hasil pemantauan media ini siang tadi di Sekretariat Bawaslu Jl Dr Sam Ratulangi Benteng Selatan, tampak Basli Ali dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Selayar, Nandar Jamaluddin sedang berada diruang Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) bersama dengan komisioner KPUD lainnya Andi Dewantara.

Bahkan informasi yang diperoleh di Bawaslu bukan hanya Ketua KPUD yang hadir tetapi juga Mansur Sihadji yang juga komisioner KPUD Selayar. Akan tetapi Mansur lebih dahulu meninggalkan ruangan Gakkumdu.” ungkap sumber itu.        

    Selain itu, sejumlah penyidik juga tampak hadir dalam ruangan tertutup itu. Diantaranya Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Selayar, Iptu Syaifuddin, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri, Mirdad Apriadi Danial, SH dan sejumlah penyidik lainnya.           

 Dari pengamatan media ini, setelah Basli Ali meninggalkan ruang klarifikasi hanya berselang puluhan menit tiba-tiba Ketua KPUD, Nandar Jamaluddin terlihat memasuki ruang Gakkumdu bersama Andi Dewantara dan Mansur Sihadji. Pintupun langsung ditutup.       

    Andi Dewantara yang dikonfirmasi via WhatsAppnya, Jumat (25/09/20) sekitar jam 18.40 Wita malam ini membenarkan adanya pemanggilan Bawaslu Selayar untuk dimintai klarifikasi seputar kasus dugaan ijazah palsu yang melilit petahana, HM Basli Ali. ” Ya, benar. Saya bersama Ketua KPUD, Nandar Jamaluddin telah memberikan keterangan dihadapan penyidik Gakkumdu tadi siang. Kami telah memberikan penjelasan sekaitan klarifikasi kami di Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan beberapa hari yang lalu.          Kami dicecar puluhan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil klarifikasi baik di Dinas Pendidikan Kotamadya Makassar maupun di Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan. Berapa jam kita dimintai keterangan ? Spontan dijawab oleh Andi Dewantara yang juga Koordinator Komisi Teknis,” Kurang lebih satu jam.” katanya singkat.   

       Sementara itu Abd Kadir salah seorang komisioner Bawaslu Selayar yang ditemui diruang kerjanya sesaat setelah HM Basli Ali keluar dari ruangan Gakkumdu sekitar pukul 14.20 Wita, ia menyangkal jika kehadiran Basli Ali tidak ada kaitannya dengan laporan Burhan, SH selaku Wakil Koordinator Devisi Hukum dan Pelaporan pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembela Rakyat (Perak) di Bawaslu Sulsel. ” Basli hadir bukan dalam kaitan kasus yang tengah melilitnya.” kilahnya singkat.   

        Lalu bagaimana Bawaslu Selayar menyikapi penyerahan penanganan kasus dugaan ijazah palsu seperti yang dilaporkan oleh LSM Perak. ” Itu sementara berproses di Bawaslu. Kita lihat saja nanti hasilnya.” kata Abd Kadir. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumyaTim Hukum Dilan Dikukuhkan, Siap Antisipasi Kecurangan Lawan
Berita berikutnyaDua Pejabat Pemprov Dikukuhkan Sebagai Pjs.Bupati
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here