
Makassar, Inspirasimakassar.Id:
Cabai adalah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan banyak dibudidayakan petani di dataran rendah sampai dataran tinggi. Penanamannya dapat dilakukan di lahan sawah maupun lahan kering. Nilai gizi yang terkandung dalam cabai pun tinggi, selain mengandung vitamin A, vitamin C dan vitamin D, cabai juga mengandung senyawa aktif capsaicin. Capsaicin secara alami banyak ditemukan pada biji buah cabai dan zat ini sering digunakan untuk mengurangi nyeri karena khasiatnya sebagai antinyeri.
Akan tetapi, tanaman cabai memiliki masa kesegaran yang pendek dan mudah mengalami kebusukan. Untuk itu, diperlukan cara penanganan panen cabai yang baik hingga proses pengolahan hasil cabai sehingga cabai tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar, akan tetapi berupa produk olahan yang memiliki masa simpan panjang, nilai tambah dan daya saing.
Untuk menyukseskan tanam cabai ini, Kepala Wilayah Kecamatan (Camat) Panakkukang, Andi Pangeran Nur Akbar merespon positif. Ia kemudian menyeru kepada seluruh jajarannya mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan mereka dengan penanaman cabai.
Bagai dayung bersambut. Masyarakat di wilayah kerjanya menerima dengan baik. Malah, mereka tidak saja kepingon menanam cabai semata, melainkan juga bawang. Mereka memanfatakan lorong wisata (Longwis) yang ada di wilayah mereka masing masing.
Tentunya, penanaman cabai dan bawnag ini sebagai upaya menekan inflasi yang merupakan program kerja Walikota Makasar, Moh.Ramdhan Pomanto.
Untuk mensuskeskan program tersebut, Pemerintah Kecamatan Panakkukang berkolaborasi dengan Lurah se Kacamatan Panakkukang pun menyalurkan bibit cabai sekaligus polibag ke- 11 kelurahan.
Menurut Kasi Pemerintahan Kecamatan Panakkukang, Misbahuddin kepada media, Senin, 23 Oktober 2023 mengakui, sudah ada bantuan bibit cabe dan polibag dari dinas terkait. Kemudian Camat Panakkukang, Andi Pengeran Nur Akbar pun telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk penyaluran bibit cabai.
Bibit bibit cabai tersebut telah disalurkan ke sejumlah kelurahan, kemudian disalurkan kembali kepada warga dan komunitas kelompok wanita tani (KWT). Tentunya, dibuktikan dengan pembuatan berita acara penyerahan. Â Di antaranya kelurahan Masale sebanyak 3000 bibit cabai.
Setelah penyeluran, pihaknya kemudian melakukan pengawasan, dan perkembangan penanaman bibit tersebut warga yang akan melaporkan kepada lurah di wilayah masing masing.
Menurutnya, tujuan program tanam bibit cabe ini guna menekan infasi, karena yang merasakan dampak bila terjadikenaikan harga cabe adalah ibu rumah tangga. Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar membantu guna mendukung program penanaman bibit cabai ini. (syasa-r)




