
Makassar, Pedomanku.id:
Selasa pagi ini, suasana di Kota Makassar, utakanya di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini bukan saja cerah, melainkan menenangkan, dan mendinginkan. Suasana yang sejuk ini berpadu dengan hiruk pikuk kendaraan yang perlahan memadati jalan yang di antaranya berjejer sejumlah kantor. Salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.
Pagi hari ini juga terasa sedikit berbeda. Ada semangat yang melayang di udara, sebuah getaran patriotisme yang mengingatkan akan sebuah janji agung. Janji suci, dan janji para pemuda. Hari ini, 28 Oktober, bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Di kantor BAZNAS Kota Makassar misalnya, sejak pagi, suasana sudah ramai. Bukan hanya para amil yang sibuk dengan tugas harian, tetapi juga sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin yang sedang ber-PPL dan ber-PKL, ikut berdoa bersama.
Doa yang dipimpin staff amil, H,.Mudassir Idrus didalamnya juga tersirat bagaimana para pemuda bahu membahu membangun komitmen kebersamaan, untuk terus menggelorakan semangat juang, demi kesejahteraan, dan kesejahteraan kaum dhuafa, termasuk ummat.
Di sela sela doa, H.Mudassir Idrus juga bermohon kiranya semua program yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar diberi kemudahan. Diteguhkan keimanan, istiqamah oleh Allah, agar senantiasa melayani para muzakki dan mustahik dengan baik dan benar.
Di dalam doa itu juga terdapat kalimah ‘Salam, Qaulam mir rabbir rahim”—potongan ayat tersebut artinya, ucapan selamat kepada Allah…..Allah maha penyayang, dan penekanan akan sifat kasih sayang.
Berkaitan dengan hari bersejarah yang diproklamirkan 97 tahun lalu, atau tepatnya tahun 1928, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong mengungkapkan, Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah yang dikenang.
“Kita ketahui bersama bahwa, Sumpah Pemuda adalah api semangat yang harus terus menyala di dada setiap generasi. Khususnya bagi umat Islam, semangat Sumpah Pemuda ini sejalan dengan ajaran Islam tentang persatuan (ukhuwah), kepedulian sosial, dan membangun masyarakat yang adil dan makmur,” ujarnya.
H.Ashar Tamanggong mengemukakan, menarik perhatian dari semangat Sumpah Pemuda tahun ini, dirinya mengajak seluruh jajaran Amil di lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan teduh Bersinar No 5 Rappocini Makassar tersebut terus menyebarkan kebaikan kepada mustahik.
“Para Amil Pelaksana di BAZNAS Makassar ini adalah pemuda dan pemudi. Kita semua adalah penerus tongkat estafet perjuangan. Mungkin medan perjuangan kita berbeda seperti perjuangan pemuda masa lalu. Kita saat ini bukan lagi melawan penjajah dengan bambu runcing, melainkan melawan kemiskinan dengan ilmu pengetahuan, hingga melawan ketidakadilan dengan kejujuran dan kepedulian,” jelasnya.
Doktor pendidikan karakter Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu meminta di hari Sumpah Pemuda ini, seluruh jajaran BAZNAS Makassar meninggikan semangat juangnya, dan penuh semangat.
“Atas nama pimpinan, dan seluruh amil kami mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari jadikan semangat persatuan, kerja keras, dan kepedulian sosial sebagai pedoman. Mari kita tanamkan bahwa setiap tetes keringat perjuangan kita, setiap ilmu yang kita pelajari, setiap kebaikan yang kita sebarkan, adalah bagian dari Sumpah Pemuda modern. Sebuah janji untuk membangun Makassar yang lebih baik, Indonesia yang lebih kuat, dan masyarakat yang lebih sejahtera,” tutup ATM—sapaan akrabnya.
Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua IV Bidang Adminitrasi, SDM, dan Umum BAZNAS, H.Jurlan Em Saho’as.
“Saya berharap seluruh jajaran BAZNAS Makassar penuh semangat. Karena kIta ketahui bersama bahwa, BAZNAS Makassar dengan amanah zakat, infak, dan sedekah dari para muzaki di pundaknya, berusaha menjadi perpanjangan tangan semangat Sumpah Pemuda di masa kini,” ujarnya menambahkan.
Di bagian lain, jurnalis dan seniman ini mengaku, Sumpah Pemuda mengajarkan tentang solidaritas, tentang bagaimana jajaran BAZNAS Makassar bahu-membahu melayani ummat, melayani kaum dhuafa, melayani mereka yang membutuhkan biaya pendidikan, biaya kesehatan, atau bantuan UMKM—tentunya sesuai persyaratan.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, Jurlan—sapaan akrabnya mengatakan, zakat, infak, dan sedekah adalah wujud nyata dari solidaritas. Zakat adalah bukti bahwa BAZNAS tidak sendirian. Bahwa bersama ummat yang peduli, yang siap berbagi untuk membangun masa depan bersama. (din pattisahusiwa/tim media baznas makassar)



























