Jakarta, Inspirasimakassar.com:

Krisis pangan yang melanda banyak negara di dunia semakin mendekat ke Indoensia. Malah, sejumlah negara mulai merasakannya. Krisis pangan ini demikian memprihatinkan, karena dapat mempengaruhi antara 179 dan 181 juta orang di 41 negara.

Pengertian Krisis pangan adalah keadaan kelangkaan pangan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di suatu wilayah yang disebabkan oleh kesulitan distribusi pangan, dampak perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan, serta konflik sosial termasuk perang.

 Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (The Food and Agriculture Organization / FAO) menggambarkan, krisis pangan sebagai situasi di mana kerawanan pangan yang parah dan kekurangan gizi meningkat di tingkat lokal dan nasional.

Untuk itu, Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Kadistapan ) Sulbar, Abdul  Waris Bestari bertemu Sekertaris Utama Badan Pangan Nasional (BPN), Sarwo Edhy di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

 Pada pertemuan tersebut mengemuka, berbagai permasalahan pangan  di Indonesia. Ancaman krisis pangan, misalnya.

Usai  pertemuantersebut, Abdul Waris Bestari menjelaskan, pihak BPN sangat mengapresiasi upaya-upaya Pemprov Sulbar mengatasi ancaman krisis pangan, serta aktif dalam memperhatikan stabilitas harga pangan di tengah tengah masyarakat.

Menurutnya, BPN bakal mengupayakan selain pemberian Cold Storage– sebuah ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu, dengan fungsi utama mempertahankan mutu.  Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut dilakukan dalam serangkaian proses higienis, juga mobil laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan.

Abdul Waris Bestari menyebutkan, perhatian pemerintah pusat ke Sulbar, lantaran, provinsi pecahan Sulawesi Selatan itu menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

“Jadi, tentunya, Sulbar harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Mengapa? Ya, karena, selain potensi pangan di Sulbar besar, sekaligus untuk mensuplai kebutuhan panganke Ibu Kota Negara Nusantara, termausk daerah lainnya di kawasan timur Indonesia, sehingga stabilitas harga pangan tetap terjamin, ” tuturnya.

 Lelaki tulen Mandar  ini menambahkan, baik Pj Gubernur Sulbar, maupun Sekum BPN, mengagendakan pertemuan nasional yang akan di pusatkan di Sulbar. “Pertemuan tersebut direncanakan tahun 2023, dirangkaikan dengan panen cabai sekitar 300 hektar yang tersebar di Kabupaten Majene, Polman, dan Mamuju,” tambahnya.

Seperti diketahui,  Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) mengeluarkan peringatan keras kepada berbagai penyebab krisis pangan yang membayangi banyak negara.  Akibatnya, kelaparan akut akan terjadi di 20 titik panas.

Penyebab terjadinya krisis pangan, pandemic covod-19 yang belum berakhir dan varian baru covid-19,perubahan iklim pelambatan produksi pangan,perang Rusia – Ukraina yang berdampak pada perdagangan dunia, berkurangnya pasokan energi dunia karena Rusia pemain utama dalam suplay minyak dan gas dan Ukraina berperan sebagai jalur distribusi gas dari Rusia ke Eropa. Rusia dan Ukraina merupakan pemasok utama bahan pangan global seperti bunga matahari, barley, gandum dan jagung, Rusia berkontribusi pada 23,4% pasokan pupuk global, input produksi pertanian.

Akibatnya akan terjadi penurunan produksi, kenaikan harga pangan, kenaikan biaya produksi, gangguan distribusi pangan dan restriksi ekspor negara lain. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaIrman Jadi Kandepag Makassar
Berita berikutnyaTim Robotik Tiga Madrasah di Sulsel Raih 5 Emas di Malaysia
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here