Koordinator Lapangan Tim Pemenangan Keluarga Besar Asrama Polisi Goa Makassar, Lukman Sulaiman (kiri), memberi arahan kepada anggota tim dan simpatisan di Kafe Bale Bale Jl Emmy Saelan, Makassar, Minggu (14/5/2017).
Makassar, Inspirasimakassar,com:
Keluarga Besar Asrama Polisi Goa Makassar melakukan deklarasi dukungan terhadap Moh Ramdhan Pomanto untuk maju kembali sebagai calon wali kota pada Pemilihan Wali Kota Makassar periode 2018-2023.
Deklarasi dukungan itu dibacakan Ketua Tim Pemenangan Danny Pomanto KB AGM Makassar, Robert Karatong, didamping Wakil Ketua Abd Apris Lakamse, Ketua Harian H Sawal Azis, Sekretaris Richard Mandalika, dan sejumlah pengurus, serta simpatisan organisasi massa tersebut, di Kafe Bale Bale, Jl Emmy Saelan, Makassar, Minggu (14/5/2017).
Robert Karatong mengatakan, sebagai bagian integral dari warga Kota Makassar, Keluarga Besar Aspol Goa Makassar berkewajiban ambil bagian dalam mendukung setiap agenda pembangunan Kota Makassar, termasuk dalam mendukung proses peralihan kepemimpinan wali kota setiap lima tahun.
BK AGM mendukung agar Danny mencalonkan diri dalam Pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2018, kata Robert, dilakukan setelah melihat tiga tahun kepemimpin Danny mengendalikan Pemerintahan Kota Makassar.
“Selama era kepemimpinan Danny, Keluarga Besar Aspol Goa Makassar telah melihat beberapa perubahan dan kemajuan pembangunan Kota Makassar yang signifikan dan berdampak positif sudah dirasakan warga Makassar,” kata Robert.
Sejumlah prestasi yang dicapai Pemerintahan Danny menurut Robert bisa dilihat pada sejumlah indikator. Pertumbuhan ekonomi Makassar yang mencapai 7,44 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 4,79 persen. Begitu pula , Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat dari Rp 730 miliar pada tahun 2014 melonjak menjadi Rp 828 miliar pada tahun 2015. PDRB juga meningkat 13,72 persen menjadi Rp 114,17 triliun pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 100,39 triliun.
Perkembangan investasi juga menggembirakan. Penanaman modal asing naik menjadi 31,46 juta dolar AS dan penanaman modal dalam negeri tumbuh pula menjadi 856,4 miliar pada tahun 2015. Indeks Pembangunan Manusia pun naik dari 79,35 persen pada tahun 2014 menjadi 79,94 persen pada tahun 2015.
Indikator lainnya yang mendorong KB AGM agar Danny melanjutkan kepemimpinannya di Kota Makassar adalah, beberapa program penataan fisik dalam Kota Makassar dalam rangka meningkatkan partisipasi dan produktivitas masyarakat berjalan baik. Itu terlihat pada semakin baiknya kondisi lorong lorong di Kota Makassar yang sebelumnya terkesan kumuh dan kotor.
Keberhasilan Pemerintah Kota Makassar dalam berbagai bidang pembangunan, kata Robert, telah mendapatkan apresiasi secara nasional seperti penghargaan pembina keselamatan dan kesehatan kerja terbaik tingkat nasional, penghargaan tertinggi di bidang pencegahan kebakaran, penghargaan di bidang infrastruktur, inovasi pelayanan home care, dan lorong KB.
“Selain itu, Pemerintah Kota Makaassar juga berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian dan Adipura dua kali berturut-turut. Ini bukti nyata mengapa kami mendukung agar Danny maju mencalonkan diri pada pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2018,” kata Robert.
Pada kesempatan itu, Kordinator Lapangan Tim Pemenangan KB AGM, Lukman Sulaiman, memberi arahan kepada anggota dan simpatisan tentang teknis dan mekanisme kerja yang akan dilakukan oleh tim pendukung Danny Pomanto.
Tentang KB AGM
Organisasi massa ini didirikan tahun 2013 oleh sejumlah anggota keluarga besar penghuni asrama polisi di Makassar. Keluarga besar penghuni asrama polisi sudah menyebar di berbagai kecamatan di Makassar.
Sekretaris Tim Pemenangan Keluarga Besar Aspol Goa Makassar, Richard Mandalika, mengungkapkan, jumlah anggota keluarga organisasi ini mencapai 30 ribuan dan menyebar di banyak tempat.
“Pada pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2013, jumlah anggota yang tercatat sebagai pemilih sudah mencapai 24.000 orang. Jadi sekarang kami perkirakan anggota dan simpatisan yang berhak memilih saat ini sudah mencapai 30.000 orang,” katanya.
Meski nama organisasi massa ini menggunakan nama Aspol, namun ada juga anggota dan simpatisan yang bukan keluarga polisi. Tetapi umumnya, memiliki kedekatan emosional dengan anggota KB AGM. (rusdi embas)