
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Pengurus Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (AMTI) Sulawesi Selatan dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Koordinator Daerah (Korda) Makassar, menggelar lomba baca kita suci Al Qur’an. Lomba digelar usai peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, di Grand Town Hotel, Sabtu, 18 Pebruari, hari ini.
Ketua AMTI Sulsel, sekaligus Ketua ICMI Korda Makassar, Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amain Syam, M.Si di konfirmasi Inspirasimakassar.com usai peringatan Isra Mi’raj mengemukakan, lomba baca kita suci Al-Qur’an memberi isyarat, pengurus AMTI dan ICMI Korda Makassar pun tidak ketinggalan mempelajari kita suci yang diturunkan Allah kepada ummat Islam ini.

Apalagi, demikian Hj.Apiaty yang juiga Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulawesi Selatan dan sederej ketua organisasi sosial keagamaan ini, dengan membaca Al Quran, dapat menenangkan pikiran, dan batin, serta cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa cinta terhadap Allah SWT.
“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Dan, tentunya, keutamaan selanjutnya adalah memberi syafaat di akhirat,” tuturnya.
Dari semua keutamaan membaca Al Qur’an ini, Doktor Ilmu Ilmu Pertanian Unhas menyebutkan, sangat wajar apabila para i bu baik di AMTI maupun ICMI Korda Makassar berlomba-lomba membaca dan mempelajari. Apalagi dapat mengamalkan isi Al Quran.



“Sekalipun sederhana, namun lomba baca Al Qur’an ini memberi kesan tersendiri. Insya Allah ke depan akan dilakukan lomba serupa. Dan, tentunya, lomba baca Al Qur’an ini bukanlah untuk mencari suara terbaik sebagai juara, melainkan sebagai wujud menjadi kita suci ummat Islam sebagai sandaran dan pegangan pertama dan utama,” jelasnya. Para ibu yang menjuarai lomba baca Al Qur’an it,u juara 1,2, dan 3 yakni ibu Wiwi, ibu Cia, dan ibu Rohana. Juara harapan 1,2,dan 3 yakni ibu Neo, ibu Masna, dan ibu Andi Neni. Seementara juara favorit maisng ibu Ici, ibu Siti, ibu Marhani, ibu Hamsina, dan ibu fatma. (din pattisahusiwa)