Makassar, Inspirasimakassar.com:

Penyakit eksim kering merupakan gangguan pada kulit. Eksim ini tidak hanya menyerang anak-anak, melainkan orang dewasa, hingga lansia. Salah satunya seperti dialami Hawa Dg. Ngintang. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen PPU ini berusia 71tahun.

Hawa Dg Ngintang  merasakan gatal dan perih, karena luka pada permukaan kedua kakinya. Rasa perihnya pada luka, juga dibarengi gatal yang sangat mengganggu.

Beruntung istri pensiunan PNS ini terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS segmen PPU kelas I. Karenanya, dia mengaku beruntung, sehingga tak perlu merasa bingung ketika sakit. Yang hanya terbayang dipikirannya adalah berobat ke dokter. Tak ada rasa khawatir mengenai biaya yang harus dikeluarkan saat berobat.

“Saat itu, saya langsung berobat ke Puskesmas Andalas, tempat saya terdaftar. Namun selama beberapa kali berobat, gatal eksim saya belum membaik, maka saya dirujuk ke Balai Pengobatan Kulit. Sebelumnya karena penyakit kulit eksim ini rasa gatal dan nyeri akibat luka yang berair dan mengeluarkan darah, saya sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pelamonia. Karena domisili saya lebih dekat dengan Balai Pengobatan Kulit, maka Puskesmas merujuk ke sana. Tak ada rasa khawatir dikenai biaya pengobatan meski berganti-ganti fasilitas kesehatan rujukan,” jelasnya, pada  Kamis, 29 April.

Hawa berharap para generasi milenial segera mendaftarkan dirinya beserta keluarga dalam Program JKN-KIS, jika belum terdaftar. “Yang namanya penyakit, tidak peduli tua atau muda, semua jenjang usia berpotensi mengalami sakit. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN-KIS masyarakat dapat merasakan besarnya manfaat yang disediakan program pemerintah ini seperti saya,” tutupnya. (demikian relise yang diterima inspirasimakassar.com:)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKemenag Sulsel Peringati Nuzulul Qur’an
Berita berikutnyaPemdes Kaburu Salurkan BLT Tahap II Kepada 107 KK
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here