Maros, Inspirasimakassar,id:
Duta Anti Narkoba adalah individu, sering kali figur publik, sukarelawan, atau perwakilan organisasi, yang ditunjuk atau terpilih untuk mempromosikan kesadaran akan bahaya narkoba dan mengampanyekan gaya hidup sehat dan bebas narkoba.
Wakil Bupati Maros, Andi Muetazim Mansyur, secara resmi membuka Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba Kabupaten Maros. Grand final ini berlangsung di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Sabtu, 13 Desember 2025.
Muetazim Mansyur mengaku bangga melihat antusiasme pelajar dan mahasiswa yang terlibat aktif dalam upaya pencegahan narkoba melalui ajang tersebut. Pendekatan edukatif yang melibatkan generasi muda ini merupakan cara yang efektif untuk membentengi remaja dari bahaya peredaran narkoba yang kian membujuk.
“Pencegahan harus menjadi prioritas. Jika tidak, penjara kita akan terus dipenuhi menggantikan kasus narkoba. Untuk itu, kegiatan seperti ini sangat efektif karena menyasar langsung generasi muda sebagai objek sekaligus subjek pencegahan,” jelasnya.
Wakil Bupati berpasangan dengan Bupati Chaidir Syam itu menambahkan, dampak buruk narkoba telah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga aparat penegak hukum. Meski penindakan terus dilakukan, kasus penyalahgunaan narkoba masih menunjukkan tren peningkatan.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros itu berharap, peran Duta Anti Narkoba tidak berhenti di seremoni grand final, melainkan terus melalui berbagai program edukasi dan kampanye di tengah masyarakat.
Ketua Granat Maros, Muhammad Bakri, mengemukakan, Kabupaten Maros menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang secara konsisten menggelar pemilihan duta anti narkoba setiap tahun, selama sembilan tahun.
Menurutnya, berlangsungnya kegiatan tersebut selama ini lantaran didukung penuh Pemkab Maros. “Rangkaian pemilihan duta anti narkoba telah berlangsung sejak Agustus 2025 dengan tahapan yang panjang, mulai dari pendaftaran, seleksi, proyek sosial, penampilan bakat, karantina, hingga grand final,” ujarnya.
Seperti diketahui, ajang ini dihadiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Maros bersama Ikatan Duta Anti Narkotika (Ikanara) Maros, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Maros. Dari total 32 finalis, dewan juri menetapkan tiga pasang putra-putri terbaik sebagai pemenang. Juara pertama diraih oleh Muhammad Saipul Amry, mahasiswa Universitas Negeri Makassar asal Kecamatan Turikale untuk kategori putra, dan Friyang Yurdina Haris, pelajar SMKN 1 Maros asal Kecamatan Mandai untuk kategori putri.
Juara kedua putra diraih Aldi Alrizqullah, pelajar SMAN 3 Maros asal Turikale, sementara juara kedua putri diraih Ulfiyanha Nayla, pelajar SMAN 1 Maros, juga wakil Kecamatan Turikale.
Adapun juara putra ketiga diraih Muh. Balya Wahyu Ibrahim, pelajar SMAN 3 Maros asal Kecamatan Lau, dan juara ketiga putri diraih Amanda Putri Ishak, pelajar SMAN 1 Maros wakil Kecamatan Tanralili.(titi)
