Ketua Umum DPP Elang Putih (Imran-kanan) dan Kabid Keagamaan dan Rohani (Asrijal)
Makassar, Inspirasimakassar,id:
Langit Kota Makassar Selasa siang, 9 Desember 2025 kelihatan mendung. Meski begitu, suara riuh mulai memecah keheningan Hotel MaxOne, Jalan Taman Makam Pahlawan. Sang Mc mengumandangkan moto ‘Elang Timur Indonesia’ para kader menjawab Solid, Tajam, Tangguh. Elang Timur Indonesia “Jaya, Jaya, Jaya”.
Slogan di sela sela acara silaturahmi, sekaligus konsolidasi perdana para kader Elang Timur Indonesia dipimpin Ketua Umum Elang Timur Indonesia-Imran,SE. Hadir pula di antaranya, Wakil Ketua Umum- Muhammad Jamail, Dewan Pembina sekaligus Kepala Bidang Hukum (Bidkum) Elang Timur- Andi Salim Agung, S.H., CLA, Panglima ELIT Lulung Aso, Ketua Komando Hasbi, , Ketua OKK Sardi, serta ratusan kader Elang Timur dari berbagai kecamatan di Kota Makassar.
Sejatinya, bertemunya para kader ini, bukan sekadar konsolidasi biasa, melainkan dorongan baru dari gerakan anak muda yang ingin mengukir perubahan dimulai dari kota yang kini dipimpin Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham ini.
Elang Timur bukan sekadar nama, melainkan simbol keberanian, ketajaman, dan kebangkitan dari kawasan Timur Indonesia.
Kehadirannya di Makassar, lantaran Ibukota Sulawesi Selatan yang tak pernah tidur ini, kader-kader muda ini hadir dengan semangat yang sama sama membara. Para kader yang kepingin melihat tanah Daeng ini tumbuh, bukan hanya dalam ekonomi, namun juga dalam kesadaran sosial, politik, dan budaya.
Rapat konsolidasi ini adalah momen mereka untuk membangunkan mimpi-mimpi yang selama ini tertidur dalam hiruk-pikuk kota yang sibuk ini. Sebab, anak anak muda yang kini kader dari organisasi masa ini, bukan anak pinggiran yang hanya melihat dari luar, melainkan bagian dari pusaran perubahan.
Imran mengharapkan, seluruh kader mewakili semangat baru, seperti dipekikkan dalam podium konsolidasi hari ini. Dia mengingatkan, rapat konsolidasi bukan akhir, tapi awal dari gelombang baru—gerakan kader muda yang tak mau hanya jadi penonton sejarah, tapi pemain utama di panggung masa depan Makassar, dan masa depan Indonesia.
“Kita semua berkumpul di sini untuk saling mengenal lebih dekat. Selama ini, kita hanya kenal nama dan nomor, tetapi melalui pertemuan ini, kita ingin memastikan bahwa seluruh kader dapat terhubung secara langsung. Ini adalah awal yang baik, bukan akhir dari perjumpaan kita,” ujar Imran, seperti dimuat di online pedomanrakyat.co.id.
Masih di online pedomanrakyat.co.id, Kepala Bidang Hukum (Bidkum) sekaligus Dewan Pembina Elang Timur Indonesia, Andi Salim Agung, S.H., CLA memberikan materi penguatan organisasi. Ia menekankan bahwa keberadaan Elang Timur bukan sekadar organisasi massa, tetapi wadah untuk melahirkan gagasan besar yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita hadir di sini bukan karena apa-apa, tetapi karena panggilan hati nurani dan izin Allah. Elang Timur memiliki makna yang besar. Dalam simbol dan nilai-nilainya tersimpan pesan penting tentang ketegasan, taktik, dan ketangguhan,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Keagamaan dan Kerohanian, Asrijal Syahruddin mengemukakan, meski konsolidasi perdana ini berlangsung beberapa jam, namun menjadi saling mengenal. Di antara mereka ada yang bertutur “Elang Timur akan belajar terbang lebih tinggi lagi.” Mereka kepingin ada penguatan kapasitas kader, penyebaran jaringan hingga ke lorong lorong terkecil di kota ini.
“Ayo, mari melalui Elang Timur Indonesia ini, kita berbuat kebajikan, sehingga jika kita lelah berjalan, ada kebaikan yang melindungi kita semua. Perlu diingat, Elang terbang bukan untuk mencari mangsa, tapi untuk melihat lebih jauh. “Dan hari ini, dari kota yang ramai dan liar nii kita telah mulai mengembangkan sayap,” tutupnya. (din pattisahusiwa)




