Makassar, Inspirasimakassar.id:

Salah satu tantangan terbesar di kampus, bukanlah mata kuliah yang sulit, melainkan jerat finansial berupa tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ancaman drop out (DO) pun tidak sekadar momok, melainkan kenyataan pahit yang bisa memutus masa depan seseorang. Rahim, salah seorang mahasiswa Universitas Islam  Negeri (UIN) Alauddin Makassar salah satunya.

Mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Alauddin, semester VII kampus yang dulunya bernama Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar  ini menunggak UKT sebesar Rp2.04.000, Kamis, 9 Oktober 2025

 “Pekerjaan bapak saya sebagai petani. Beliau menggarap sawah orang lain. Sementara ibu saya tidak bekerja. Kalau saya sendiri tinggal di kos di Jalan Veteran, tepatnya di Pondok Cahaya dengan biaya kontrakan Rp400 000 perbulan. Saat ini saya begitu kesulitan,” ujar pria kelahiran dusunBarae, Desa Biroro, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai tersebut, saat diasesmen tim BAZNAS.

Kepala Bagian (Kabag) II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Makassar, Nabil Salim mengemukakan, pendidikan tinggi sering kali dianggap sebagai tangga mobilitas sosial, namun biaya UKT yang berfluktuasi menjadi kendala utama. Banyak mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga pra-sejahtera terpaksa menunda kuliah, memotong secara mendadak, atau bahkan berhenti total karena tidak mampu melunasi tunggakan yang menumpuk.

Karena itu, di tengah kesulitan yang dialami Rahim, tentunya BAZNAS Makassar tampil sebagai pelita. Melalui program unggulannya “Makassar Cerdas”, pihaknya, tentunya atas persetujuan pimpinan BAZNAS melunasi seluruh tunggakan pendidikan yang dialami Rahim.

Pelunasan biaya UKT yang dilakukan lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kecamatan Rappocini berbasis Zakat ini, demikian Nabil Salim, menegaskan peran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) tidak hanya sebagai pembersih harta, tetapi juga sebagai instrumen vital dalam pemerataan kesempatan dan pembangunan sumber daya manusia bagi ummat dan keumatan.

 “Kami sering menerima banyak permohonan dari mahasiswa. Mereka memohon bantuan agar dapat mengikuti ujian akhir atau mengambil ijazah. Beberapa dari mereka sudah di semester akhir dan hanya terhalang oleh jutaan rupiah,” tutur Nabil Salim.

Menyikapi permasalahan tersebut, BAZNAS Makassar mengalokasikan dana Zakat untuk kategori Asnaf Gharimin (orang yang terlilit utang) dan Asnaf Fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah, termasuk pendidikan) . Fokus bantuan ini bukan pada beasiswa reguler, melainkan pada penyelesaian utang pendidikan yang telah jatuh tempo tapi belum terbayar.

Sebelum mengakhiri komentaranya, Nabil Salim mengemukakan, BAZNAS Makassar berkomitmen untuk menjadikan program ini berkelanjutan, memastikan tidak ada lagi potensi intelektual muda yang terpaksa gugur di tengah jalan hanya karena faktor ekonomi.

Saat menerima bantuan UKT tersebut, Rahim mengaku awalnya hampir putus asa. Dia menambahkan, niatan baik BAZNAS Makassar melunasi tunggakan UKT tentunya, memberikan dampak psikologis dan akademik yang luar biasa. “Terima kasih BAZNAS Makassar,” tutur Rahim sambil menghela nafas panjang. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDr.Dra.Andi Hamsiah,S.Pd Dapat Doorprize Umrah
Berita berikutnyaMahasiswa UIN Praktek Profesi di BAZNAS Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here