Makassar, Inspiraismakassar.id:

Bagi alumni, kenangan akan kampus tak lekang oleh waktu. Aroma kampus lama, riuhnya dan senda gurau sesama rekan seangkatan, dan semangat belajar membangun diri menjadi bingkai indah masa berkuliah. Hanya saja, terkadang kenangan itu bersemi di tempat yang telah berubah. Seperti yang dialami para alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) yang kini menjadi Universitas Islam Makassar (UIM).

Salah seorang alumni yang kini diberi amanah mentereng oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) adalah Ir. Abdul Waris Bestari. Dia mengaku, jabatan yang kini disandangnya, yakni Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, adalah buah dari didikan para dosen, dan asisten dosen selama menuntut ilmu pertanian, jurusan budidaya tanaman, atau agronomi di kampus STIP Al-Gazali.

Menyinggung Milad ke-59 tahun UIM, Ir.Abdul Waris menyatakan kesediannya akan hadir. Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat ini juga mengakui,  kehadirannya di momen bersejarah itu, sekaligus menjadi bukti kekuatan abadi kampus UIM dalam membentuk para alumni yang memiliki nilai di tengah tengah masyarakat.

Meski demikian, Waris—sapaan akrab pria kelahiran Polman ini melihat, ke depannya, UIM tetap menghadapi tantangan. Makanya, seluruh mahasiswa saat ini, dan alumninya terus mengayungkah langkah,menerobos lanskap pengetahuan, sosial dan budaya yang terus berkembang, sambil tetap setia pada nilai-nilai pengetahuan tambahan diluar bangku kuliah.

“Kita harapkan, seluruh civitas akademika UIM, terus mempromosikan diri di tengah tengah kepungan modernitas. Menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas, memberdayakan masyarakat, dan menumbuhkan semangat diri, semangat ber-almamater, guna memastikan bahwa, luaran UIM tetap menjadi kekuatan vital bagi perubahan positif,” jelasnya, Ahad, 15 Juni, malam ini.

Waris memberi contoh, meski sebelum berubah nama ke UIM, STIP sering dianalogikan sebagai kampus di tengah sawah, namun dikenal sebagai kawah candradimuka bagi para ahli pertanian ketika itu.

“Ketika kami masih berkuliah di STIP Al-Gazali dulu, kampus ini sering disebut sebagai kampus di tengah sawah. Meski begitu, kami sebagai mahasiswa kala itu punya keyakinan, kelak akan menjadi manusia berguna, bukan saja bagi diri sendiri dan keluarga, melainkan bagi masyarakat, ummat, dan bangsa” jelasnya.

Saat itu, mahasiswa STIP diasah menjadi insan-insan yang kompeten di bidang pertanian. Kuliah lapangan di kebun percobaan, hingga ke daerah daerah, praktikum di laboratorium kecil di kampus, dan sederet kegiatan ekstrakurikuler lainnya,  telah membentuk karakter, keterampilan, dan jiwa kepemimpinan yang tak ternilai harganya.

“Masih melekat diingatan, bagaimana kami dulu berkutat dengan tanah. Mencangkul, menanam dan merawat tanaman, bukan saja di depan kampus, melainkan hingga ke daerah daerah, seperti Malino, Toraja, Bulukumba, Polmas, dan sejumlah daerah lainnya. Kesemuanya itu kami lalui secara sederhana,” ujarnya.

Waris melihat, meski dirinya dan rekan rekannya terus berkutat dan meleburkan diri dangan tanah, namun hasil akhir yang diperoleh saat ini lumayan. Malah salah satu rekan seangkatan (1986) telah meraih Profesor, atau guru besar, pada Rabu, 5 Februari 2025 lalu. Dia adalah Prof.Dr.Ir.H.Darmawan,MP.

“Kami boleh berbangga. Betapa tidak, salah seorang alumni STIP, Bapak  Darmawan dikukuhkan sebagai Profesor, atau Guru Besar Bidang Kepakaran Klimatologi Pertanian,” ujarnya.

Saat itu, Prof.Dr.Ir.Darmawan,MP, dikukuhkan  bersama tiga profesor lainnya di Claro Hotel, masing masing Prof.Ir.Muh.Ikbal Illjas,M.Sc.Ph.D (Kepakaran Ilmu Nutrisi dan Makanan Ikan), Prof.Dr.H.Mauli Kasmi,S.Pi,M.S, (Kepakaran Manajemen Agribisnis Perikanan) dan Prof.Dr.Ir.H.Nursidi Latif,M.Si (Kepakaran Manajemen Perikanan).

Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Wawan—sapaan karib Prof.Dr.Ir.Darmawan, MP membedah isu sentral “Karakteristik dan Potensi Iklim Sebagai Sumberdaya untuk Pengembangan Komoditi Perkebunan Berkelanjutan”.

Hadir dalam pengukuhan itu terlihat sejumlah alumni STIP Al-Gazali yang kini menduduki jabatan mentereng baik di organisasi pemerintahan, maupun swasta. Sebut saja, Kadis Pertanian Kabupaten Barru, Ir.Ahmad HT, mantan Dekan III STIP Al-Gazali Ir.Mansyur Daud Loseng,Msi, dan lainnya. Hadir pula Rektor UIM, dan jajarannya. Sejumlah Profesor baik dari Unhas, maupun kampus lainnya pun hadir. Termasuk rekan dan kolega di berbagai perguruan tinggi di tanah air. Sementara mantan Wakil Presiden Juduf Kalla, Fatimah Kalla, dan sejumlah pejabat penting lainnya mengucapkan selamat melalui vidio.

Sebelum menutup kisahnya, Waris mengakui, meski menyandang Prof. Namun Wawan—sapaan akrab mantan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa, atau BPM STIP Al-Gazali di masanya itu tetap merendah. “Malah, ketika bertemu, atau melalui chat di grup WA angkatan 86, Prof Wawan tetap rendah diri. Malah, sesekali beliau bercerita bagaimana saat kost bersama di sebuah lorong di Kantisang, hingga makan makan apa adanya,” tutup Waris. (din pattisahusiwa/alumni angkatan 1986)

BAGIKAN
Berita sebelumyaBerdoa di Madina, Kiranya Milad ke-59 UIM Berjalan Lancar
Berita berikutnyaAlumni Al-Gazali Perkuat Program Presiden Prabowo di Barru
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here