Darmawaty

Makassar, Inspirasimakassar.id:

Pelaksanaan Idul Adha tahun 1446 Hijriah di Lapangan Karebosi Makassar, Jumat 6 Juni lalu, tidak hanya sekadar salat, dan saling memaafkan, tetapi sekaligus meninggalkan dampak nyata yang akan dirasakan para mustahik di kota yang kini dipimpin Walikota Munafri Arifuddin, maupun Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham.

Di sela sela momen shalat di lapangan kebanggaan, sekaligus salah satu icon Kota Makassar itu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mendapat kepercayaan dan amanah mengedar celengan kepada jamaah shalat.

Kepala Bagian (Kabag) Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Darmawaty dimintai konfirmasi hasil celengan pada pelaksanaan Idul Adha 1446 H di ruang kerjanya, Selasa, 10 Juni siang ini mengakui, jumlahnya sebanyak Rp48.226.480,.

“Jadi ada dua pemasukan dari pelaksanaan Idul Adha di Lapangan Karebosi kali ini. Uang tunai melalui celengan sebesar Rp45.695.400,- sedangkan melalui Qris sebesar Rp2.531.080. Jadi jumlah keseluruhan adalah Rp48.226.480,” ujar Darmawaty.

Angka tersebut, demikian Darmawaty kurang dibandingkan hasil celengan Idul Adha tahun 1445 Hijriah yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Juni  lalu 2024.

Meski menurun dari tahun lalu, namun Darmawaty mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengumpulan infak. Karena, infak sekecil apa pun dapat memberikan dampak yang signifikan kepada para mustahik yang benar benar membtuuhkan.

“Tentunya, seluruh infak yang dipeorleh dari pelaksanaan Idul Adha akan dikelola secara transparan dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa infak tersebut digunakan untuk memaksimalkan dampaknya dan menjangkau sebanyak mungkin penerima manfaat,” tambahnya.

Di bagian lain Darmawaty mengakui, pengumpulan infak Idul Adha di Lapangan Karebosi merupakan bukti nyata dari semangat berbagi yang tak pernah pudar dalam kaum muslim di ibukota Sulawesi Selatan ini. Tradisi ini mempererat hubungan, memberdayakan individu, dan pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pengumpulan infak di hari baik ini, jelas Darma—sapaan akrabnya, difokuskan pada penanganan kebutuhan kritis para mustahik, dengan menekankan program-program yang menguntungkan mereka yang kurang beruntung.

“Seluruh infak yang terkumpul kemudian akan didistribusikan kembali kepada ummat yang membutuhkan.  Ayat ke-60 Surat At-Taubah tersebut adalah ‘’ Innamas sadaqootu lilfuqaraaa’i walmasaakiini wal ‘aamiliina ‘alaihaa wal mu’al lafati quluubuhum wa fir riqoobi walghaarimiina wa fii sabiilil laahi wabnis sabiili fariidatam minal laah; wal laahu ‘Aliimun Hakiim,” tutup Darma.

Seperti diketahui, Pelaksanaan shalat Idul Adha di Kota Makassar dipusatkan di  lapangan Karebosi itu selain dihadiri walikota dan wakil walikota juga  Sekretaris Kota Makassar Andi Zulkifli Nanda, serta pejabat lingkup Kota Makassar. Bertindak sebagai imam shalat Idul adha tahun ini adalah Imam Besar Masjid Qura Makkah—Syekh Nawwaf Al Haarisy, sedangkan khatib adalah Ustaz Das’ad Latif.

Jamaah terlihat memiliki semangat berbagi semakin tinggi. Apalagi, ketika Khatib Ustaz Das’ad Latif dalam ceramahnya mengurai bagaimana kisah Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anak kesayangannya. Sejarah kenabian itulah yang menjadi pengikat kaum muslim di seluruh dunia untuk berkurban.

“Bagi saya, di momen Idul Adha ini menjadi hal penting untuk berinfak, atau bersedekah. Apalagi, tadi Khatib Ustaz Das’ad Latif menguraikan dengan panjang lebar bagaimana Nabi Ibrahim nyaris mengorbankan anak kesayangannya, Ismail. Karenanya, sekalipun sedekah, atau infak yang saya berikan tadi ala kadarnyat, namun menjadi penolak bala,” tutur salah seorang jemaah usai menyisihkan sedikit dana kecelengan BAZNAS.

Seluruh infak yang terkumpul kemudian akan didistribusikan kembali kepada ummat yang membutuhkan.  Ayat ke-60 Surat At-Taubah tersebut adalah ‘’ Innamas sadaqootu lilfuqaraaa’i walmasaakiini wal ‘aamiliina ‘alaihaa wal mu’al lafati quluubuhum wa fir riqoobi walghaarimiina wa fii sabiilil laahi wabnis sabiili fariidatam minal laah; wal laahu ‘Aliimun Hakiim’.

(din pattisahusiwa/tim media baznas makassar).

BAGIKAN
Berita sebelumyaBAZNAS Kolaborasi PT.Danareksa Sembelih 11 Ekor Sapi dan Puluhan Ekor Kambing
Berita berikutnyaKetua DPRD Desak RPJMD 2025-2029 Segera Disahkan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here