Makassar, Inspirasimakassar.id:

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati hari Asyura yang jatuh tanggal 10 Muharam. Salah satunya, tradisi Massapu-sapu Ulu yang masih dilestarikan hingga kini. Massapu-sapu Ulu yang berarti mengusap-usap kepala merupakan tradisi pemberian santunan kepada anak yatim piatu di tanggal 10 Muharam.

Mereka yang ingin berbagi akan mengusap-usap kepala anak yatim piatu sambil menyerahkan santunan yang disimpan dalam amplop. Tradisi ini umumnya dilaksanakan di masjid atau mendatangi langsung rumah anak yatim piatu tersebut.

Anggota DPRD Kota Makassar Hasanuddin Leo, menghadiri tradisi sapu-sapu ulu atau mengusap-usap kepala anak yatim, dalam rangka peringatan Hari Asyura 10 Muharram 1446 Hijriah. Hadir bersama Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, kegiatan ini berlangsung di Masjid Darul Hijrah, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Selasa, 16 Juli 2024.

Hasanuddin Leo mengemukakan, kegiatan yang diinisiasi oleh pengurus dan majelis taklim Darul Hijrah ini perlu diapresiasi. Maknya, ia berharap, kebaikan yang dilakukan pada hari baik ini, dapat membawa berkah bagi semua.

Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengungkapkan kebahagiaannya, bisa kembali hadir di acara ini untuk kedua kalinya. Istri Moh. Ramdhan Pomanto—walikota Makassar itu juga mengaku pentingnya kegiatan tersebut, sekaligus sebagai ajang bersilaturahmi. (titi)

BAGIKAN
Berita sebelumyaAnggota DPRD Makassar Supratman Sebut Perlu Pendidikan yang Baik Buat Anak
Berita berikutnya8 Sasaran Prioritas Pelanggaran Operasi Patuh Pallawa 2024
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here